SOLO, MENARA62.COM – Sebanyak 81 murid kelas VI SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo mengikuti kegiatan Baitul Arqam di aula sekolah, Jl. Dr. Moewardi No. 24 Purwosari, Laweyan, Solo, Kamis-Jumat, (25-26/1/2024).
Agus Supardi, selaku koordinator kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan Baitul Arqam kelas VI bertujuan untuk memperkuat profil lulusan SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo. Profil lulusan tersebut meliputi kepemimpinan, Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan ketekunan.
Kegiatan diawali dengan kompetisi antarkelompok PA (pembimbing akademik). Kompetisi yang dilaksanakan berupa lomba rangking satu kelompok. Melalui lomba ini diharapkan karakter kepemimpinan semakin kuat. Di antara karakter yang dimunculkan adalah kolaborasi, komunikasi, dan kerja sama tim.
Kegiatan sesi kedua adalah praktik pemulasaraan jenazah sesuai dengan tuntunan Majelis Tarjih Muhammadiyah, didampingi tim kerohanian RS PKU Muhammadiyah Solo. Pada sesi ini peserta dibagi menjadi empat kelompok. Mereka diajak mempraktikkan merawat jenazah menggunakan manekin. Perawatan jenazah diawali dengan menyiapkan alat, memandikan, mengafani, dan menyalatkan.
Suleman, selaku ketua tim kerohanian RS PKU Muhammadiyah Solo, memaparkan materi sebelum setiap kelompok mempraktikkan proses perawatan jenazah. Ia menyampaikan pengalamannya ketika merawat jenazah yang ada di rumah sakit. Mulai dari jenazah anak-anak, orang dewasa, dan orang yang mengalami kecelakaan. Selain itu, ia juga menyampaikan pengalamanya menangani jenazah pasien covid beberapa tahun lalu.
Kegiatan sesi ketiga adalah diskusi bersama alumni SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo angkatan ke-1, Micco Harwanto dan Muhammad Taufan Akbar. Micco merupakan alumni berprestasi di bidang Matematika, yang saat ini memilih menjadi entrepreneur. Sedangkan Taufan merupakan alumni yang saat ini menjadi dokter di salah satu rumah sakit di Kota Solo.
Micco menyampaikan bahwa salah satu kunci sukses adalah tekun dalam meraih cita-cita. Ia menceritakan pengalamanya menjadi juara lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat nasional merupakan buah dari ketekunannya. Selain itu, dukungan dan motivasi dari orang tua juga sangat penting.
Senada dengan Micco, Taufan menyampaikan bahwa salah kunci sukses adalah selalu memperbaiki ibadah dan hubungan dengan orang tua. Ia menceritakan bahwa setelah lulus dari SD ia melanjutkan ke pondok pesantren. Meskipun dari pondok pesantren, akhirnya ia dapat menyelesaikan pendidikan dokter dan menjadi dokter saat ini.
Irvin Akhtar, salah satu murid kelas VI, mengungkapkan sangat senang dengan adanya kegiatan Baitul Arqam, khususnya sesi diskusi dengan alumni. Ia sangat tertarik dengan pengalaman Micco yang menempuh pendidikan informatika, tetapi saat ini bisa menjadi entrepreneur. “Aku sangat suka koding dan berharap ke depan dapat membuat game sendiri” ungkapnya. (*)