JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda, Robbert Dijkgraaf, melakukan pertemuan bilateral yang berlangsung di Gedung A, Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, Kamis (21/7/2022). Dalam pertemuan tersebut Menteri Nadiem menyampaikan apresiasi terhadap Menteri Pendidikan Belanda yang menekankan bahwa Indonesia adalah mitra strategis dan utama bagi Belanda dalam melakukan kerjasama dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Menteri Dijkgraaf juga menyampaikan dukungan terhadap Presidensi Indonesia pada G20 dan memperkuat komitmennya terhadap pembangunan bilateral dan global pascapandemi COVID-19: ‘recover together, recover stronger’. Hal ini juga merupakan salah satu catatan penting dalam hubungan diplomasi Indonesia–Belanda yang telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun.
“Kami menyambut baik kedatangan delegasi dari Belanda dimana hasil dari pertemuan bilateral ini kiranya dapat melanjutkan kesepakatan yang telah terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Belanda di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi,” ungkap Nadiem.
Nadiem menambahkan, selain memperkuat hubungan, Indonesia dan Belanda akan mengembangkan kolaborasi dengan membuka peluang baru untuk kemitraan di tingkat pemerintah dan perguruan tinggi atau lembaga ilmu pengetahuan di Indonesia dan Belanda. Hal tersebut diungkap Menteri Nadiem dalam rangka pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguatan kesiapan SDM Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan, terutama di bidang vokasi, pendidikan tinggi, dan budaya.
“Terkhusus karena saat ini Kemendikbudristek tengah memprioritaskan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui beragam terobosan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tekannya. “Salah satunya adalah program International Student Mobility Awards (IISMA) atau pertukaran mahasiswa internasional,” sambungnya seraya mengajak perguruan tinggi terbaik di Belanda untuk membuka kampus di Indonesia.
Senada dengan itu, Menteri Dijkgraaf, mengungkapkan kebahagiannya dapat mengunjungi Indonesia untuk pertama kali selama menjabat sebagai Menteri dan berujar bahwasanya kerja sama strategis yang telah dijalin oleh Indonesia dengan Belanda telah berlangsung dengan baik.
“Kami berharap kerja sama kedua negara yang telah terjalin akan terus berkembang serta dapat mendukung program prioritas masing-masing negara seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Nadiem,” ucapnya.
Menurutnya, pendidikan dan penelitian adalah fondasi masa depan setiap orang. Jadi, kami membuatnya lebih terjangkau supaya tiap orang dapat mempelajarinya dan kami banyak berinvestasi dalam sains. Selain itu, kami sedang mengerjakan masa depan di mana setiap orang bebas untuk mengembangkan potensi penuh mereka dan menjadi seperti yang mereka inginkan,” tandas Menteri Dijkgraaf.
Pertemuan bilateral Indonesia-Belanda di bidang pendidikan tinggi dan sains dilakukan di sela-sela kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Robbert Dijkgraaf ke Indonesia bersama dengan rombongan delegasi yang terdiri dari 12 (dua belas) rektor dan ketua perguruan tinggi serta lembaga pendidikan atau ilmu pengetahuan (knowledge institutions) Belanda. Mereka bertemu Mendikbudristek dan sejumlah pejabat Kemendikbudristek di bidang pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi untuk membahas kerja sama yang telah terjalin dan berbagi pengalaman terkait kebijakan serta program prioritas Indonesia dan Belanda di bidang pendidikan.
Mendikbudristek Bertandang ke Erasmus Huis
Seusai pertemuan bilateral di kantor Kemendikbudristek, kedua Menteri bertolak ke Erasmus Huis, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk melakukan dialog yang dipandu oleh moderator dan berdiskusi dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Kedua Menteri berdialog terkait dengan nilai pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam tataran masyarakat global, kebijakan kedua negara di bidang pendidikan tinggi dan sains, serta kerja sama yang akan dilakukan di masa mendatang.
Pada waktu yang bersamaan, di ruangan terpisah juga dilaksanakan sesi berjejaring atau matchmaking session, yang merupakan sesi pertemuan antara Perguruan Tinggi Indonesia dan Belanda, dimana universitas dan politeknik kedua negara menjajaki perluasan dan potensi kerja sama.
Adapun perguruan tinggi serta lembaga ilmu pengetahuan Belanda yang hadir adalah Nuffic NESO, Aeres University of Applied Sciences, Erasmus University Rotterdam, Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW), Dutch Research Council (NWO), Radboud University, Saxion University of Applied Sciences, Leiden University, University of Twente, Vrije Universiteit Amsterdam, Wageningen University and Research (WUR), dan NHL Stenden University of Applied Sciences.
Perwakilan dari perguruan tinggi dan politeknik Indonesia yang hadir adalah Institut Pertanian Bogor, Universitas Andalas, Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Lampung, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Cenderawasih, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Manufaktur Bandung, dan Politeknik Negeri Pertanian Payakumbuh.
Kedua Menteri juga berkesempatan menyaksikan Penandatanganan Pengaturan Internasional (International Arrangement) antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek dengan Dewan Penelitian Ilmiah Belanda (Dutch Research Council/NWO) mengenai Kerja Sama di bidang Penelitian untuk Pendidikan Tinggi (Collaborative Research for Higher Education) dan berharap adanya peningkatan kemitraan riset di bidang pendidikan tinggi yang akan dijalin dengan melibatkan institusi pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan di kedua negara.