KOTA TANGERANG, MENARA62.COM – Provinsi Papua Barat mempersembahkan “Tari Perdamaian” pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional tingkat Sekolah Dasar (FLS2N-SD) 2019 yang digelar Kemendikbud, di Ballroom Hotel Allium, Kota Tengerang, Banten, Selasa (17/9). Tarian dari Papua Barat itu ditandai pengibaran bendera Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Tanah Air Beta.
Tarian dengan irama dinamis dan ceria itu dibawakan tiga siswi kelas VI SD Inpres 48 Sorong, Papua Barat. Mereka adalah Paulina Wilda Resya Marani, Elty AlfiraLevinda Away, dan Imel Betrasina. Saat turun panggung usai pentas, banyak penonton mengajaknya selfie.
Sang koreografer, Betty Bakar Bessy, mengatakan, Tari Perdamaian dibawa ke ajang FLS2N-SD setelah menjadi juara I dalam loba tingkat Kabupaten Sorong dan Papua Barat. “Semoga, di sini pun jadi juara I,” harapnya kepada menara62.com.
Tarian tersebut menceritakan tentang dua suku di Papua yang selalu bertikai karena mempertahan perbatasan wilayah yang memiliki kekayaan alam. Di tengah pertikaian itu muncullah seorang anak Papua yang dengan lantang menyerukan perdamaian.
“Awalnya, ajakan perdamaian itu ditolak oleh kedua suku. Tapi, akhirnya mereka mau berdamai berkat kegigihan si anak. Perdamaian juga tercipta di lingkungan sekolah dan pergaulan mereka di rumah. Begitu juga, kami berharap Indonesia menjadi bumi yang damai,” kata Betty.
Terdapat 34 provinsi yang mengikuti lomba tarian pada FLS2N-SD kali ini. Peserta lainnya, misalnya Provinsi DKI Jakarta menampilkan Tari Misteri Topeng, Maluku dengan Tari Maren, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Tari Panapang, Sulawesi Tenggara dengan Tari Melai-Laika, dan Sumatera Selan dengan Tari Munggas.
Seni lain yang diperlombakan adalah menyanyi tunggal, pantomim, gambar bercerita, dan kriya anyam. Acara akan berlangsung hingga Sabtu (21/9/2019).
“Kegiatan ini bertujuan memberikan wadah berkreasi dengan menampilkan karya kreatif dan inovatif. Perserta dituntut mengedepankan sikap sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan,” kata Khamim, Direktur Pembinaan SD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).