MEKKAH – Petugas haji Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi meninjau kesiapan transportasi bus salawat yang nanti akan pergi dan pulang atau wira-wiri guna melayani jemaah haji Indonesia dari pemondokan ke Masjidil Haram dan kawasan Mekkah lainnya, Ahad (22/7/2018).
Dalam penijauan itu dilakukan juga simulasi operasi bus salawat dari Masjidil Haram menuju pemondokan jemaah yang dekat dengan Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) di Syisyah.
“Tujuan simulasi ini sebagai gambaran bahwa tugas mereka nantinya akan seperti ini,” kata Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid di Terminal Transit Ajyad, Masjidil Haram, seperti dikutip dari Antara.
Bus salawat sendiri akan beroperasi selama 24 jam yang mengangkut jemaah haji Indonesia selama di Masjidil Haram dan kawasan lain di Mekkah. Bus ini melayani transportasi jemaah dengan frekuensi yang teratur, terutama di waktu jelang dilaksanakannya salat lima waktu.
Subhan Cholid mengatakan terdapat 394 bus salawat, termasuk cadangan, untuk jemaah haji Indonesia. Kawasan operasi bus dibagi menjadi 12 rute sesuai rasio jumlah jemaah yang dilayani. Bus wira-wiri itu melayani jamaah tanpa dipungut biaya.
Berdasarkan pengamatan Antara, bus cukup nyaman ditumpangi. Ada pun jumlah kursi bus untuk jemaah tidak kurang dari 49 buah. Selain itu, terdapat tempat gantungan untuk pegangan penumpang bus yang berdiri.
Bus yang bagian luarnya dicat warna hijau itu memiliki dua pintu di sebelah kanan. Hal itu wajar karena sistem kemudi di Arab Saudi adalah setir kirin sehingga pintu penumpang ada di kanan. Dari dua pintu itu jamaah dapat keluar masuk bus.
Warna hijau di badan bus menunjukkan rute bus yaitu Syisyah 1 – Syib Amir yang juga lewat Masjidil Haram. Terdapat warna-warna bus lainnya yang menunjukkan rute-rute di kawasan Mekkah.
Rute-rute itu bisa dicek di aplikasi Haji Pintar yang bisa diunduh jemaah lewat telepon seluler berbasis operasi Android.