YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Bagi siswa-siswi SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi harus jeli dalam memilih kampus dan program studi (Prodi). Tidak boleh ikut-ikutan teman, tetapi pilih kampus dan Prodi yang bisa mendukung pengembangan bakatmu.
Demikian pesan Dr Doddy Hartanto, SPd, MPd, Wakil Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) pada Webinar ‘Aku Siap Kuliah!’ SBMPTMU (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah), Sabtu (25/6/2022). Webinar dilaksanakan kerjasama UAD, Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), dan Universits Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Doddy Hartanto membahas tentang ‘Memilih Kampus Harapan di Era Distrupsi’. Pembicara lain Andhita Dyorita K MPsi, Psikolog, Kepala Biro Layanan Psikologi Unisa Yogyakarta mengangkat tema ‘Memilih Kampus Pengembang Hardskill dan Softskill.’ Serta Muhammad Munsarif SKom, MKom, Kepala Lembaga Media Center Unimus menjelaskan tentang ‘Memilih Kampus Kekinian dan Berkemajuan.’
Lebih lanjut Doddy menjelaskan ada empat pilihan setelah lulus SMA/K yaitu bekerja, menikah, istirahat dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Tiga pilihan pertama banyak resiko yang harus dihadapi. Namun melajutkan kuliah pun juga ada resikonya.
“Berdasarkan survei, ada 87 persen mahasiswa mengakui salah memilih kampus dan program studi. Karena itu, sebelum memilih kampus dan Prodi, hendaknya calon mahasiswa memahami terlebih dahulu kampus dan Prodi yang akan dipilihnya,” tandas Doddy.
Dalam mengumpulkan informasi, kata Doddy, calon mahasiswa tidak cukup hanya berbekal ‘kata orang kampus dan Prodi itu baik.’ Tetapi calon mahasiswa hendanya melakukan survei ke kampus dan Prodi yang ingin dimasukinya. Sehingga calon mahasiswa mendapatkan informasi yang akurat.
“Pilih kampus yang tidak hanya memberikan ketrampilan di duniawi saja, tetapi juga bisa membekali untuk hidup di akherat. Kenali jurusannya (jangan berdasarkan kata orang, dan ikutan teman). Pilih kampus yang memiliki Tradisi Berprestasi,” ungkap Doddy.
Sedang Dr Wahyu Widyaningsih, MSi, Apt, Kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD menjelaskan SBMPTMu (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah) merupakan solusi untuk para siswa yang ingin masuk ke perguruan tinggi dengan mudah. SBMPTMu merupakan seleksi bersama penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Program ini digagas Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
SBMPTMu diinisiasi sejak tahun 2018 lalu. Kini telah memasuki tahun kelima dan diikuti hampir 121 PTMA dengan mencakup lebih dari 2.000 Prodi yang bisa dipilih tersebar di seluruh Indonesia. Proses seleksi dilakukan menggunakan sistem nilai rapot dan prestasi.
“Sekali mendaftar, peserta bisa memilih empat program studi di PTMA yang sama atau berbeda. Tersedia untuk pilihan kedokteran dan non kedokteran. Untuk non kedokteran dilakukan on day service. Jika berkas lengkap langsung diterima,” kata Wahyu Widyaningsih. (*)