28.8 C
Jakarta

Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2020, Presiden Ingatkan Tantangan Pandemi Covid-19

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak) Tahun 2020 digelar secara terpusat, sederhana, dan khidmat di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, pada Kamis (1/10/2020). Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini hanya 20 orang pasukan TNI dan Polisi dan 35 orang korps musik yang berbaris rapi dan saling menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.

Melalui unggahannya di akun Twitter pribadi, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa bangsa Indonesia sepanjang sejarah berdirinya telah menghadapi berbagai tantangan, pandemi COVID-19 kini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi bangsa. Tantangan-tantangan tersebut dapat kita lewati berkat kekuatan persatuan dan persaudaraan bangsa yang dipandu oleh ideologi Pancasila.

“Tantangan dan ujian dalam berbagai bentuk pernah dihadapi bangsa ini, dari zaman kemerdekaan, masa pembangunan, era globalisasi, sampai pandemi COVID-19 saat ini. Semua tantangan itu kita lewati berkat kekuatan persatuan dan persaudaraan bangsa yang dipandu ideologi Pancasila,” tulisnya.

Sementara itu, Menteri, Pimpinan Lembaga Negara/Instansi Pusat beserta Pimpinan Tinggi Madya atau sederajat, Kepala Daerah/Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), serta kantor/lembaga yang ada di daerah, wajib mengikuti upacara yang dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti secara virtual dari kantor masing-masing.

Dalam pidato menyambut Hari Kesaktian Pancasila, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengapresiasi hadirnya pahlawan kemanusiaan yang turut meringankan beban rakyat akibat pandemi COVID-19. Mereka adalah para tenaga medis, relawan mahasiswa, para pemimpin di sektor pemerintahan dan swasta, para pemuka agama, seniman se-Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, serta seluruh stakeholders pendidikan dan kebudayaan yang berjuang dengan kemampuannya masing-masing.

“Di masa krisis, lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana,” ucap Mendikbud.

Mendikbud menyadari bahwa masa pandemi seperti sekarang terasa sulit membayangkan sisi positif dari bencana yang melanda. Saat ini, setiap orang secara bersamaan mengalami krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan krisis pembelajaran. Tetapi menurutnya, di saat sulit seperti ini, Pancasila justru terlihat jelas mendarah daging di masyarakat.

“Kalau kita melihat sekeliling kita dengan lebih peka, kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungan masing masing,” katanya.

Pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila, seluruh bangsa mengingat sejarah dan betapa besar pengorbanan nenek moyang untuk bangsa ini. Jika dilihat dengan seksama, kata Mendikbud, disadari bahwa kesaktian Pancasila masih mendarah daging di generasi bangsa.

“Rakyat mengenal Pancasila sebagai falsafah negara, ideologi bangsa. Pancasila adalah akar yang menyambung masa lalu dan masa depan generasi,” ungkapnya.

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara, dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo sebagai pembaca teks Pancasila, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mattalitti sebagai pembaca Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, Ketua Dewan Perwakillan Rakyat (DPR), Puan Maharani sebagai pembaca dan penandatanganan Ikrar Kesetiaan pada Pancasila, serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Bertindak sebagai Komandan Upacara ialah Kolonel Kal Eri Ahmad Harahap. Sementara yang bertindak sebagai Perwira Upacara ialah Brigjen TNI Lismer Lumban Siantar.

Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Kepolisian RI Idham Azis.

Selepas upacara, Presiden bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir di lokasi sejenak mengunjungi Monumen Pancasila Sakti sebelum meninggalkan lokasi.

“Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia, harus menyala di hati kita masing-masing, dalam setiap perbuatan kecil dan besar yang kita lakukan bagi sesama,” pesan Mendikbud.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!