31.7 C
Jakarta

PKB Bahas Sentimen Isu SARA dan Radikalisme Yang Berdampak Pada Perkembangan Ekonomi Nasional

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Sentimen isu SARA dan radikalisme yang berdampak terhadap perkembangan ekonomi nasional jadi bahasan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kerjasama dengan Bareksa.

Kedua institusi ini menyelenggarakan diskusi yang bertajuk SARA, Radikalisme, dan Prospek Ekonomi Indonesia 2017 di Graha CIMB Niaga, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Hadir dalam diskusi panel itu diantaranya, Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri, Liky Sutikno, Chairman Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM), pengusaha/Koordinator Staf Ahli Wapres Sofjan Wanandi, Ekonom Faisal Basri, dan Staf Ahli Menko Perekonomian Bobby Harafinus.

Muhaimin Iskandar yang membuka acara mengungkapkan harapannya, agar pemerintah bersikap tegas guna melindungi perekonomian nasional. Ia mencontohkan ajakan tarik uang secara bersamaan, boikot sebuah brand produk dan kecaman terhadap uang rupiah menurut Muhaimin adalah sentimen yang tidak bisa dibiarkan karena menjurus kepada penghancuran sendi perekonomian nasional.

“Dampak terhadap berita-berita seperti itu menyebabkan dunia usaha dan dunia keuangan was-was. Itu artinya, urat nadi ekonomi nasional tengah dibidik untuk dihancurkan,” kata tokoh Nahdlatul Ulama ini.

Sementara itu, Liky Sutikno yang mewakili pengusaha asal Tiongkok memaparkan kondisi para penguasaha asal Negeri Tirai Bambu tersebut yang menurutnya kini tengah menanti situasi kondusif di Indonesia. Menurutnya, Indonesia menjadi negara teratas untuk tujuan investasi mereka namun saat ini mereka menahan laju investasi meskipun sudah ada yang masuk.

“Jadi investor itu sedang wait and see, mereka menempatkan Indonesia top of list, tapi takut modalnya gak bisa keluar,” kata Liky.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!