DEPOK, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi luncurkan Program Kewirausahaan Mahasiswa Vokasi (PKMV) 2020, Senin (17/8/2020). Kegiatan yang berlangsung di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan melibatkan seluruh perguruan tinggi vokasi di Indonesia tersebut digelar secara virtual.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Ditjen Diksi Kemendikbud Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T mewakili Dirjen Diksi Wikan Sakarinto menjelaskan PKMV 2020 menyasar mahasiswa pendidikan vokasi dari berbagai program studi. Tahun ini disiapkan paket bantuan untuk 180 kelompok dengan nilai berkisar antara Rp10 juta hingga Rp40 juta per kelompok. Semua anggaran tersebut bersumber dari APBN.
“Kita targetkan ada 900 mahasiswa bisa terlibat dalam program kewirausahaan tahun ini,” kata Beny didampingi Direktur PNJ Zaenal Nur Arifin.
Beny menjelaskan, PKMV 2020 dilaksanakan guna mendukung program Kampus Merdeka Kemendikbud untuk pengembangan wirausaha baru dalam mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengembangan kegiatan kewirausahaan. Dengan cara seperti ini diharapkan akan muncul wirausahawan-wirausahaan muda yang mampu menghasilkan karya kreatif, yang inovatif dalam membuka peluang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi.
“Program ini membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bisnis berbasis teknologi dengan menemukan celah pasar yang tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis,” jelas Beny.
Adapun sasaran dari PKMV 2020 adalah mahasiswa Politeknik/PTPPV Negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, aktif dan terdaftar pada program pendidikan vokasi dan tercantum pada PD Dikti. Selain itu, kelompok yang diajukan sudah memiliki bekal kegiatan wirausaha yang sudah dirintis sebelumnya.
Diakui Beny, kewirausahaan untuk mahasiswa sebenarnya merupakan program yang sudah lama ada. Tetapi di tengah pandemi Covid-19, program tersebut terus didorong implementasinya. Itu mengapa, dari anggaran yang disiapkan, sebagian diperbolehkan untuk mengurus izin usaha atau badan hukum, sehingga dengan izin usaha tersebut, program akan berlanjut terus.
Waktu pelaksanaan PKMV 2020 adalah bulan September hingga November 2020. Dua pekan ke depan, dilakukan sosialisasi ke kampus-kampus, lalu dilanjutkan dengan penerimaan proposal kegiatan. Mengingat waktunya terbatas, Beny meminta agar kampus segera mengirimkan kelompok mahasiswa yang akan mengikuti program tersebut lengkap dengan dosen pembimbingnya.
“Jenis usaha yang diajukan tentunya harus sesuai atau linier dengan program studi yang ditempuh,” tegas Beny.
Adapun luaran yang diharapkan dari program tersebut adalah meningkatnya jumlah mahasiswa vokasi yang melaksanakan kegiatan wirausaha, terbentuknya wirausaha baru yang kreatif dan inovatif berbasis teknologi serta tersedianya profil usaha dari mahasiswa vokasi yang menyediakan produk-produk yang siap dipasarkan.