LOMBOK TIMUR, MENARA62.COM — Pos Muhammadiyah mulai menyelenggarakan pelayanan pendidikan, Senin (10/9/2018). Pelayanan pendidikan tersebut, diberikan bagi anak-anak yang tinggal di area pengungsian di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Muhammadiyah Newsroom Network/MNN melansir, sekitar pukul 8 pagi, anak-anak usia dini sudah mendatangi sekolah darurat yang didirikan di Pos Pelayanan Muhammadiyah.
Saat yang sama, tim psiko-sosial yang berasal dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, sudah siap menyambut kedatangan mereka.
Tim psiko-sosial ini bekerjasama dengan PAUD Aisyiyah At Thahir pun, langsung mengajak anak untuk bermain sambil belajar.
“Selain untuk anak-anak, saat yang sama kami juga memberikan pelayanan psiko-sosial bagi orang tua murid,” ujar Evi, salah satu tim psiko-sosial Pos Pelayanan Muhammadiyah di Sembalun.
Sehari sebelumnya, pada Ahad (8/9/2018), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy telah mencanangkan gerakan kembali kesekolah di halaman gubernur NTB.
“Ayo sama-sama bangkit, anak-anak diajak untuk kembali ke sekolah lagi. Bapak dan ibu guru, sambil menata diri, juga mengajak anak-anak didiknya kembali ke sekolah,” ujarnya.
Menurut Muhadjir, Gerakan Kembali Sekolah ini, untuk mempertegas kembali, apapun kondisinya, anak-anak NTB tidak boleh berhenti belajar. Tiada hari tanpa belajar.
Muhadjir memotivasi para guru untuk bersemangat agar bisa segera mendorong anak didiknya kembali bersekolah. “Yang paling penting anak-anak diajak untuk bergembira dulu. Gurunya bisa membuat anak-anak merasakan the joy of learning dulu,” ujarnya.