PEKANBARU, MENARA62.COM – Persaudaraan Pemuda Islam (PPI) menggelar deklarasi vaksin halal sebagai bentuk tuntutan kepada pemerintah agar memastikan vaksin halal pada vaksinasi lanjutan booster). Kegiatan dilakukan di depan Masjid Agung An-Nur Riau setelah shalat Jum’at (21/01/2022).
Koordinator Wilayah Riau, Atla mengungkapkan bahwa aksi deklarasi ini sebagai bentuk edukasi pada masyarakat muslim di Propinsi Riau dalam merespon Surat Edaran Kemenkes RI Nomor HK.02.02/11/352/2022 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).
“Kita menyoroti poin 7 dalam surat edaran terkait booster ini. Harusnya pemerintah mengupayakan vaksin halal bagi kaum muslimin,” sebut Atla.
Sebagaimana disebutkan dalam poin 7 yang menyebutkan regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada bulan Januari 2022 yaitu:
a) Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan:
• Vaksin Astra Zeneca, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
• Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
b) Untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca maka diberikan:
• Vaksin Modema , separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
• Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
c) Bila ada regimen dosis lanjutan yang baru untuk Vaksinasi Program akan disampaikan kemudian.
Sementara itu, pemerintah tidak merekomendasikan vaksin halal untuk Booster ini. Sehingga, ummat Islam perlu menuntut haknya untuk mendapatkan akses pada vaksin halal sesuai dengan rekomendasi MUI.
Aksi ini terlihat mendapat dukungan dari para jamaah sholat yang hadir. Antusias masyarakat terlihat pada banyaknya tanda tangan dukungan pada banner petisi. Terlihat ratusan jamaah sholat ikut menyuarakan dukungan.
Ahmad Salah seorang jamaah mengungkapkan bahwa dirinya merasa berterima kasih pada inisiator aksi ini. Dirinya juga mengaku baru mengetahui info terkait tidak direkomendasikannya vaksin halal oleh pemerintah dalam surat edaran terkait Booster.
“Saya baru tahu pak. Ini berita penting. Saya dukung sekali anak-anak kita yang berbaris (melakukan aksi) ini, tutupnya
Aksi edukasi ini berjalan dengan tertib dengan tetap menaati etika dan norma-norma yang berlaku serta protokol kesehatan Covid-1