PANDEGLANG, MENARA62.COM – Praktik baik yang diajarkan oleh USAID PRIORITAS telah membuat guru-guru di Kabupaten Pandeglang dan Lebak bisa mengajar jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dengan metode melibatkan partisipasi aktif siswa, terbukti praktik baik bisa membuat pelajaran sesulit apapun menjadi lebih menarik.
“Dulu sebelum bergabung dengan USAID PRIORITAS, saya tidak paham bagaimana mengajar IPA yang menarik untuk siswa. Setelah saya dapat pelatihan USAID PRIORITAS, saya terapkan metode yang melibatkan siswa di kelas, tidak ada lagi parade ceramah di kelas. Alhasil pembelajaran jadi menyenangkan, menarik dan siswa dapat menemukan sumber belajar sendiri,” kata Eutik Sobariyah, kepala sekolah di kecamatan Mandalawangi, Pandeglang kemarin.
Ia bersama tiga orang siswa berhasil mendemonstrasikan uji sederhana tentang tekanan udara dihadapan puluhan peserta yang hadir. Eutik juga merupakan salah seorang fasilitator daerah (Fasda) dari Kabupaten Pandeglang yang telah dilatih USAID PRORITAS.
Didik Kuswinarto, salah seorang fasda dari Kabupaten Lebak mengatakan setelah dilatih USAID PRIORITAS pengalamannya tentang belajar semakin luas dan bertambah.
“Kini saya bisa berbagi pengalaman mengajar bersama rekan pendidik dari kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS provinsi lain. Ini menambah wawasan karena bertukar ilmu dan pengalaman kemudian bisa saya terapkan dalam pembelajaran sehari-hari di sini,” jelasnya.
Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS dalam pertemuan penutupan program tingkat kabupaten menjelaskan bahwa fasda menjadi aset berharga daerah untuk melanjutkan praktik baik yang sudah dimulai. Fasda di Banten berjumlah hampir 250 orang. Mereka ini adalah aset berharga daerah. Mereka juga agen perubahan pendidikan yang dapat menyebarluaskan kepada tenaga pendidik lain yang belum dilatih.
Program USAID PRIORITAS itu sendiri hadir di Pandeglang sekitar 5 tahun. Tetapi perubahan yang terjadi dilingkungan pengajaran sekolah sedemikian meningkat. Karena itu Salman Sunardi Kadisdik Padeglang mengapresiasi kontribusi dan bantuan yang diberikan USAID PRIORITAS.
“Kami berkomitmen untuk mendiseminasikan dampak program kepada non mitra sesegera mungkin dengan melibatkan para fasilitator daerah yang sudah dilatih,” katanya.
Menurutnya, fasilitator daerah telah mumpuni dalam pembelajaran dan manajemen sekolah yang perlu disebarluaskan kepada non mitra.
Sejak 2012, USAID PRIORITAS telah bekerja bersama 7 pemerintah kabupaten di Banten untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang. Kemitraan ini melibatkan 94 sekolah dan madrasah mitra, 35.887 siswa, dan 2.257 guru dan tenaga kependidikan lainnya yang telah merasakan manfaat program USAID Prioritas. Untuk mendiseminasikan modul pelatihan kepada non mitra di Banten, telah dilaksanakan replikasi pelatihan yang melibatkan 2.584 sekolah, 20.785 guru, 2.756 kepala sekolah dengan anggaran sebesar Rp 2.885.164.000.