30.3 C
Jakarta

Presiden: Saya Titipkan Masa Depan Bangsa Ini Kepada Guru

Baca Juga:

BEKASI, MENARA62.COM– Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI dan Hari Guru Nasional 2017 di Stadion Patriot, Bekasi Jawa Barat berlangsung meriah, Sabtu (02/12/2017).  Sekitar 38 ribu orang guru dari berbagai daerah di seluruh Indonesia memadati stadion tersebut sejak pagi buta.

Hadir Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidi serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Dalam sambutannya Presiden menitipkan masa depan bangsa ini kepada para guru di seluruh Indonesia.

“Kepada guru saya titip untuk terus mendedikasikan diri bukan sekadar mengajar, menjalankan profesi. Saya titipkan masa depan bangsa ini kepada guru,” kata Presiden.

Menurut Presien,  tugas guru adalah memupuk dan menerangi siswa-siswi untuk membangun jiwa yang sehat, matang, dan memahami Bhinneka Tunggal Ika. Tugas guru tersebut tidak dapat tergantikan oleh kecanggihan teknologi apapun.

“Guru memiliki sifat kenabian. Karena selain mengajarkan akademik,  juga mengajarkan kebaikan kepada generasi muda,” lanjut Presiden.

Lebih lanjut Kepala Negara mengatakan pendidikan karakter yang dapat dilakukan oleh guru adalah menjalankan misi kemanusiaan dan keberadaban dengan menggali, menyadarkan, dan mengajak serta menggerakkan jiwa anak didik pada kebenaran dan kebaikan.

Peringatan HGN harus menjadi momentum berbenah menyiapkan generasi yang tangguh. Guru sangat penting dalam pembangunan bangsa. Melalui pendidikan kita mengatakan identitas dan karakter Indonesia. Itu pentingnya peran guru.

Meskipun kemajuan zaman telah pesat dengan sumber pendidikan yang banyak, namun peran guru tidak akan tergantikan karena mengemban misi kemanusiaan, mengajarkan kebaikan. Ini sejatinya pendidikan karakter.

“Saya titipan masa depan bangsa kepada guru, dengan memupuk dan menerangi jiwa anak agar tumbuh menjadi pribadi sehat, matang, terbuka, dan menerima perbedaan sebagai karunia Indonesia,” kata Presiden.

Ditengah sambutannya, Kepala Negara sempat berhenti sejenak, membungkukkan badan, menyampaikan salam takzim untuk seluruh guru di Indonesia.

“Saya sampaikan penghargaan, apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru di Tanah Air, guru-guru yang berada di desa-desa, guru-guru yang berada di pulau-pulau terpencil, pulau terluar dan di daerah perbatasan,” lanjutnya.

Presiden mengakui bahwa dirinya tak mungkin menjadi Presiden tanpa peran dan jasa para guru.

“Bapak ibu guru yang saya banggakan, perlu saya tegaskan di sini saya tak mungkin saya berdiri di sini tanpa didikan guru-guru saya, oleh sebab itu saya ingin sampaikan hormat takzim saya terhadap guru-guru saya yang telah mendidik saya sehingga saya menjadi Presiden,” tutur Jokowi .

Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidi saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan HUT PGRI dan HGN 2017

Sementara itu, Unifah Rasyidi,Ketua Umum PB PGRI mengatakan  PGRI ingin menjadi lokomotif perubahan terutama dalam hal pembangunan pendidikan. Oleh karena itu peringatan HUT PGRI dan HGN 2017 kali ini mengambil tema Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Mutu Disiplin Diri dan Etos Kerja.

“Kami ingin menubah mindset, cara berpikir guru.  Itu kunci dari perubahan mindset dan kunci dari perubahan karakter,” ujar Unifah.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PGRI juga meminta kepada Presiden agar hak-hak guru seperti tunjangan profesi, gaji dan lainnya dibayarkan tepat waktu dan tepat jumlah.

Selain itu, Unifah juga menagih janji Presiden terkait tata kelola guru. “Kami minta pemerintah menyederhanakan tata kelola guru. Jangan banyak dibet, jangan banyak tes macam-macam lagi. Sebab segala macam tes membuat guru menjadi tidak merdeka,” lanjut Unifah.

Dalam kesempatan tersebut Unifah juga meminta agar dalam pengangkatan guru PNS tiga tahun ke depan, guru-guru GTT (guru tidak tetap) atau honorer untuk mendapatkan prioritas. Keberpihakan pemerintah terhadap guru, terhadap kualifikasi dan kompetensi hendaknya tidak mengabaikan keberadaan guru GTT ini.

“Kita mohon pemerintah memberikan kesempatan kepada mereka,” tukas Unifah.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan  guru adalah faktor terpenting dalam proses pendidikan di belah dunia termasuk Indonesia. Guru berperan dalam membangun bangsa.

“Karya anak bangsa juga berkat kerja keras seorang guru, jadi kalau ada prestasi di bangsa Indonesia maka sesungguhnya adalah karya anak bangsa yang dididik guru. Guru adalah orang yang sangat berpengaruh di negeri ini,” jelasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!