32.8 C
Jakarta

Prodi Gizi STIKes Baiturrahim Gelar Webinar Nasional Gizi, Bahas Malnutrisi pada Remaja

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Program Studi Ilmu Gizi STIKes Baiturrahim Jambi bekerjasama dengan Universitas Binawan dan Universitas Al-Azhar Indonesia Indonesia berinisiatif akan mengadakan kegiatan Webinar Gizi Nasional dengan tema “Konsultasi Gizi Online dalam Penanggulangan Masalah Gizi Remaja”. Kegiatan rencananya digelar pada Sabtu 2 Juli 2022 melalui aplikasi zoom meeting dan Youtube pukul 08:30 hingga 12:35 WIB

Dalam keterangan tertulisnya, Ketua Prodi Ilmu Gizi STIKes Baiturrahim, Dini Wulan Dari menjelaskan remaja merupakan kelompok umur transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yang menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat. Pada masa pertumbuhan yang disebut “adolescence growth sport” ini memerlukan zat-zat gizi yang cukup untuk fungsi metabolik yang meningkat.

“Malnutrisi, baik berupa undernutrition/kurang gizi maupun overnutrition/kelebihan gizi sulit dikenali dan sering luput dari perhatian khususnya pada kelompok remaja. Gejala mudah
lelah, sering mengantuk, tidak tahan membaca agak lama, sulit konsentrasi belajar dan mudah terserang penyakit infeksi seperti flu pada remaja sering disepelekan,” jelasnya.

Bagi remaja putri tidak semata-mata gangguan kesehatan tersebut terkait erat dengan masalah malnutrisi, namun terkait dengan gangguan fungsi reproduksinya yaitu menstruasi dan kelak pada kehamilan. Remaja putri akan mengalami menstruasi yang disertai pembuangan sejumlah zat besi (Fe) melalui darah menstruasi tersebut.

Karena itu, menurut Dini, masalah kesehatan khususnya gizi remaja putri memerlukan perhatian khusus terkait dengan kodrat biologis remaja putri yang kelak sebagai ibu sebagai penentu menu keluarga dan akan melahirkan anak-anak generasi penerus bangsa.

“Kegiatan pembinaan kesehatan melalui Posyandu lebih difokuskan pada kelompok balita dan lansia, sedangkan kelompok remaja belum tersentuh program Komunikasi – Informasi – Edukasi (KIE). Aktifitas remaja di sekolah sangat padat, seharian berkegiatan di luar rumah, sehingga pola asuh gizi kurang terperhatikan. Kalaupun ada penyuluhan gizi dan konsultasi gizi terkadang menggunakan metode ceramah sehingga dirasa kurang menarik,” lanjutnya.

Oleh karena itu diperlukan strategi baru konseling gizi yang inovatif, tidak membosankan, penuh tantangan, dan dikemas dalam bentuk yang menarik sehingga disukai usia remaja. Penting adanya inovasi baru terkait jejaring konsultasi digital yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun bagi remaja, sehingga dengan mudah remaja dapat melakukan konsultasi gizi.

Dini menyebut banyak strategi yang dapat dilakukan untuk mengawal remaja sehat dan produktif, salah satunya dengan cara mengenali fisiologis dan psikologi gizi remaja, aplikasi digital untuk konsultasi gizi bagi remaja milenial, dan juga peran remaja dalam penanggulangan masalah gizi remaja.

Maka dari itu, program studi S1 Ilmu Gizi sebagai institusi pendidikan gizi yang menghasilkan tenaga gizi yang memiliki peran dan tangung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Webinar Gizi Nasional Arnati Wulansari menjelaskan webinar akan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Elvin Rosalina, M.Psi Psikolog, Lusi Anindia Rahmawati, S. Gz., M. Si, Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia, Esti Nurwanti, S.Gz., RD., MPH., Ph. D, Ahli Gizi dan Founder Aplikasi Gizi Nusantara dan Isti Istianah, S. Gz., M.KM, Dosen Universitas Binawan. Keynote speaker akan menampilkan Setiaji, ST., M.Si, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI.

Webinar diperkirakan akan diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri atas siswa SMA, mahasiswa, profesi kesehatan, pemerhati bidang gizi, dan masyarakat umum.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!