29.2 C
Jakarta

Program Kecakapan Wirausaha Kemendikbudristek Tawarkan 103 Jenis Ketrampilan Kerja, dari Barista Hingga Juru Parkir Pesawat!

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memfasilitasi anak-anak putus sekolah atau sudah tamat sekolah untuk menjadi seorang wirausaha. Melalui program kecakapan wirausaha (PKW), anak-anak diberikan pelatihan ketrampilan kerja selama satu bulan penuh secara cuma-cuma.

“Program ini terbuka untuk anak-anak usia 15 tahun hingga 25 tahun baik yang putus sekolah atau sudah tamat sekolah tetapi ingin menjadi seorang wirausaha,” ujar Plt Dirjen Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin di sela Talkshow bertema Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Tangan-tangan Muda yang digelar pada kegiatan Pameran Kriyanusa 2024 di Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

PKW adalah layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha. Hingga saat ini program PKW kata Tatang telah meluluskan 4.699 peserta didik dengan berbagai ketrampilan kerja.

Dari 4.699 peserta tersebut jelas Tatang lebih dari 50 persen menjadi wirausaha mandiri. Sisanya masih bekerja secara kolaborasi dengan orang lain.

Diakui Tatang, PKW merupakan salah satu program prioritas Direktorat Kursus dan Diklat Kemendikbudristek. Program ini menjadi solusi tepat bagi anak-anak yang memang terkendala dalam menempuh pendidikan formal dan ingin menjadi wirausaha mandiri.

Peserta program PKW jelas Tatang, tidak hanya mendapatkan materi-materi pelatihan saja tetapi juga bantuan peralatan. Tim akan membimbing dan mendampingi peserta PKW pasca pelatihan berakhir hingga 12 bulan ke depan.

“Mereka dilatih dan didampingi dari hal-hal yang sederhana hingga cara penjualannya. Dengan demikian peserta benar-benar siap untuk menjadi seorang wirausaha baik secara mental maupun penguasaan ketrampilan kerja,” tegas Tatang.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Penndidikan Vokasi, Nahdiana mengatakan saat ini jumlah ketrampilan kerja PKW ada 103 bidang. Mulai dari ketrampilan tata busana, tata boga, tata rias pengantin, desain grafis, barista, kriya dan turunannya hingga juru parkir pesawat.

“Dalam memberikan pelatihan kerja peserta PKW kami menggandeng industri dan juga dinas terkait juga pemerintah daerah. Misalnya untuk kriya dan tenun serta turunannya kami bekerja sama dengan Dekranasda,” jelas Nahdiana.

Peserta PKW akan dilatih dan dibimbing oleh instruktur atau guru hingga benar-benar menguasai jenis ketrampilan kerja yang dipelajari. Lalu pendampingan akan terus diberikan hingga peserta benar-benar bisa mandiri.

“Dalam kurikulum pembelajaran, kami ajarkan tidak hanya bagaimana substansi dari ketrampilannya tapi juga bagaimana memasarakan produk melalui platform berjejaring. Mereka yang sudah lulus juga berjejaring satu sama lainnya, sehingga mereka bisa saling menguatkan,” tandas Nahdiana.

Adapun mekanisme dan prosedur PKW adalah peserta memiliki akun lembaga kursus melalui aplikasi program PKW, lalu peserta mengajukan proposal bantuan PKW secara daring melalui aplikasi program PKW. Tim akan melakukann verifikasi bantuan PKW, untuk kemudian Direktorat Kurusus dan Pelatihan menetapkan Lembaga penerima. Setelah itu Lembaga penerima melengkapi dokumen pencairan bantuan PKW dan jika memenuhi syarat maka Lembaga akan menerima bantuan program PKW.

Pada Pameran Kriyanusa 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), anjungan Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek menghadirkan 15 peserta dari 6 provinsi hasil kurasi program PKW. Mereka memperagakan keterampilannya di pameran dengan tema “Perajin Muda Lestarikan Warisan Budaya” yang berlangsung hingga Minggu (1/9) mendatang.

Mereka membawa peralatan tenun ikat, tenun gedog, pemintal dan bahan pewarna alam. Disertai pula materi peraga berupa 181 kain tenun, 31 produk turunan tenun seperti baju, tas, topi dan dompet. Dari 40 kriya diantaranya berupa kasab Aceh, tas hiasan dinding, serta produk anyaman.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!