33.6 C
Jakarta

Program Kelautan Yang Masih Dinantikan

Baca Juga:

BATANG, MENARA62.COM — Program kelautan yang memberikan kepedulian pada nelayan, masih terus diupayakan pemerintah. Paling tidak, itulah yang tergambar dari pernyataan Direktur Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguat dan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan Ines Ramaniya di Batang, Jawa Tengah, Ahad (22/4/2018).

Ia mengatakan, pemerintah berkomitmen membantu pemerintah daerah yang memiliki program yang sama pada bidang kelautan dan perikanan.

“Termasuk usulan penambahan dana bantuan tempat pelelangan ikan (TPI) yang bersih dan sehat (hygienis) pada Pemda Batang. Bupati Batang telah minta tolong saya, untuk menyampaikan dana bantuan program itu pada bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan),” katanya di Batang, seperti dilansir Antara.

Menurut Ines Ramaniya, masalah pengajuan bantuan dana tambahan TPI hygienis tersebut, akan menjadi kebijakan penuh Menteri Kelautan dan Periknanan Susi Pudjiastuti.

“Akan tetapi, secara pribadi saya juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa pada Pemerintah Kabupaten Batang. Terutama terkait dengan diraihnya rekor Museum Rekor Dunia Indonesia terhadap sajian 17.650 pepes ikan,” katanya.

Terkait dengan pengajuan dana bantuan tambahan pada program perikanan di Kabupaten Batang, katanya lagi, pemerintah pusat akan menunggu permintaan kebutuhan  pemda setempat.

“Pemerintah hanya menunggu usulan-usulan dari pemda. Pemerintah akan mengkaji usulan tersebut. Jika memang dibutuhkan, akan dibantu,” katanya.

Menurut dia, kondisi pelabuhan perikanan Kabupaten Batang memiliki potensi yang cukup bagus karena adanya perpaduan pengembangan pantai dan laut.

“Jika hal itu dipadukan, akan menjadi daya tarik wisatawan. Pekalongan memiliki daya tarik batik, maka Kabupaten Batang dapat menyuguhkan perpaduan pengembangan pantai dan laut,” katanya.

Ia mengatakan, dirinya merasa terkejut dengan potensi Pantai Sigandu. Pantai ini, memiliki daya tarik wisata yang luar biasa yang dipadukan dengan arena wisata Dolphin Center.

“Saya baru tahu jika Batang memiliki potensi pariwisata laut yang luar biasa. Oleh karena itu, kami bertanya pada owner kenapa tidak melakukan kerja sama dengan biro perjalanan wisata, agar pariwisata setempat dipaketkan dengan wisata daerah lain, seperti Semarang,” katanya.

Bantuan Jaring

Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan, akan memberi bantuan pada nelayan setempat. Sebanyak 25 nelayan setempat, dalam waktu dekat ini akan menerima bantuan jaring milenium. Jaring itu untuk pengganti alat tangkap pukat harimau (trawl). Jaring milenium ini pemberian dari pemerintah pusat.

“Jaring sudah ada. Dalam waktu dekat ini bantuan tersebut diterima nelayan,” kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat di Mukomuko, seperti dilansir Antara.

Sebanyak 25 nelayan di Desa Pasar Sebelah, Kecamatan Kota Mukomuko akan menerima bantuan jaring milenium berukuran 4,5 inci dan sepanjang 1.000 meter dari pemerintah pusat.

Sebelum nelayan menerima pembagian bantuan jaring tersebut, katanya, nelayan tersebut harus menandatangani pakta integritas. Penandatanganan itu, sebagai bentuk komitmen mereka agar tidak menggunakan alat tangkap trawl.

“Mereka menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen mereka untuk tidak menggunakan alat tangkap trawl,” ujarnya.

Pakta integritas ini, katanya, juga ditandatangni nelayan dari Kecamatan Teramang Jaya. Nelayan di Teramang, juga diusulkan mendapat bantuan jaring untuk pengganti alat tangkap trawl.

“Mereka menandatangani pakta integritas sebagai persyaratan untuk menerima bantuan jaring dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Setelah nelayan menandatangani pakta integritas tersebut, ia menyatakan, selanjutnya nelayan dilarang menangkap ikan menggunakan alat tangkap trawl.

Sedikit

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan baru sebagian kecil nelayan yang mau mengganti jaring pukat harimaunya. Dari sebanyak 143 nelayan di Kecamatan Teramang Jaya, hanya 18 orang yang mau mengunakan jaring biasa.

Nelayan Mukomuko, Bengkulu

“Masih ada ratusan lainnya yang belum bersedia mengganti alat tangkap trawl dengan jaring,” kata Rahmad Hidayat.

Ia menyatakan, akan terus mendorong nelayan di Kecamatan Teramang Jaya agar mengganti trawl dengan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.

Untuk sementara ini, katanya, instansinya mengusulkan bantuan jaring melalui program bantuan jaring untuk mengganti trawl dari pemerintah pusat untuk 18 nelayan di daerah itu.

Ia mengemukakan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko saat ini sedang menyiapkan proposal usulan bantuan jaring untuk nelayan di wilayah tersebut kepada pemerintah provinsi.

Kemudian, lanjutnya, pemerintah provinsi setempat yang menyampaikan proposal usulan bantuan jaring dari nelayan setempat kepada pemerintah pusat.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!