SLEMAN, MENARA62.COM – Kesadaran untuk berbuat sebagaimana yang dicontohkan oleh KH. Ahmad Dahlan untuk mengamalkan QS Al Maun dalam kehidupan nyata, memberikan kesadaran kepada umat Islam bahwa ibadah ritual kepada Allah itu tidak ada artinya bila ternyata kita tidak bisa merefleksikan dalam wujud kesadaran kemanusiaan, seperti menolong fakir-miskin dan anak yatim. Hal ini kemudian diwujudkan para mahasiswa dari Unisa Yogyakarta dalam rangka tugas atau project yang bernama Al-Maun yang dilakukan di di Panti Asuhan Baitul Qowwam putra di Plumbon Mororejo Tempel Sleman.
Dalam agenda yang dilakukan kali ini adalah sosialisasi dan membuka cakrawala tentang dunia teknologi informatika terutama mengenai cara berjualan online berupa pelatihan pembuatan online shop dengan platform shopee beserta tips penjualannya. Disamping itu dilanjutkan dengan gamesmotivasi dan kegiatan MIM (menghafal itu mudah).
Kegiatan ini dilakukan dengan menyasar para santri putra Baitul Qowwam untuk menambah ilmu dan ketrampilan terutama mengenai online shop.
Menurut Muhammad Ibnu Hajar Al-haetami dari Unisa, kegiatan project Al-Maa’un di Panti Asuhan Baitul Qowwam meninggalkan kesan yang begitu mendalam. “Melihat senyum adik-adik membuat kami bersyukur dan belajar banyak hal. Mungkin yang kami berikan tidak seberapa tetapi harapannya semoga bisa membantu dan bermanfaat. Dalam sesi acara kemarin kami melihat antusias adik-adik panti sangat besar,” katanya.
Ia berpesan agar adik-adik di panti untuk tidak lelah belajar, guna menggapai cita-cita. “Walaupun banyak rintangan tetap semangat dan jangan menyerah,” tandasnya kepada MENARA62.COM pada Rabu (19/01/2022).
Project al Maun sendiri adalah salah satu tugas dari Jurusan Akuntansi 2021 , Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora Unisa yang terdiri dari Muhammad Ibnu Hajar Al-haetami, Muhammad Isma Ardan Aditya, Rizki Ramadhan, Raisya Nuraini Putri dan Dela Febiola Oktafia Sari.
Antusiasiasme dari santri Baitul Qowwam nampak nyata dengan semangatnya mengikuti pelatihan online shop kali ini dan harapan tidak berhenti disini saja namun ada pendampingan sampai bisa menjalankan bisnis online ini tandas Yusuf, salah satu peserta pelatihan. (ucup/ARH)