YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Perkumpulan Sepak Bola Gadjah Mada (PS Gama) Yogyakarta akan melakukan reborn dan rebranding menjadi PS Gama 1950. Artinya PS Gama 1950 ke depan harus dikelola dengan lebih baik, dari aspek manajemen dan tata kelola. Hal ini sesuai dengan amanah dari pembina PS Gama Prof dr Ismangoen, SpA (amarhum) dan dr Hadianto Ismangoen, SpA (almarhum).
“Kami berupaya untuk mengelola PS Gama dengan manajemen dan tata kelola yang lebih baik,” kata Suparno Ketua PS Gama dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi menara62.com, Senin (31/5/2021).
Dalam memimpin PS Gama, Suparno didampingi Prasetyo Dwi Nugroho sebagai Sekretaris, W Agus Nugroho menjabat Bendahara, dan Y Sri Susilo sebagai Humas/Publikasi. Sedang Amiluhur Soeroso sebagai Penasehat PS Gama1950.
Dijelaskan Suparno, langkah-langkah reborn, adalah mendirikan Yayasan Gadjah Mada Bhakti Nusa. Selanjutnya, yayasan ini menaungi PS Gama Yogyakarta, PS Gama Sleman dan PS Gama Bantul. Selain itu, yayasan tersebut juga menjadi payung bagi Akademi Sepak Bola (ASB) Gama dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Gama yang akan berjalan dalam waktu dekat.
Adanya akademi tersebut, kata Suparno, diharapkan dapat menjadi wadah pemain muda mulai usia 15 tahun. Sebelumnya, para pemain muda tersebut sudah digembleng oleh Sekolah Sepak Bola (SSB). “Akademi bertugas memoles dan mengoptimalkan para pemain baik dari aspek teknis, fisik, mental dan kedisiplinan. Dari ASB Gama diharapkan nantinya menyumbang pemain ke Timnas U-16, U-17 dan U-19 dan klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3,” jelas Suparno.
PS Gama, kata Suparno sedang menyiapkan lapangan yang representatif untuk memberi dukungan latihan klub, sekaligus persiapan pendirian SSB/ASB Gama 1950. Jika proses pembicaraan fasilitas lapangan berjalan lancar maka segera dibangun untuk dilengkapi fasilitas pendukung.
Untuk pengembangan klub, akademi dan sekolah sepak bola, yayasan dan pengurus akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, Asosiasi Kota (Askot)/Asosiasi Kabupaten (Askab)/Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, Klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, perusahaan swasta, dan media massa. “Dukungan media cetak dan elektronik sangat diperlukan untuk perkembangan klub sepak bola,” tegas Suparno.
Penambahan angka 1950 pada PS Gama, jelas Suparno, untuk mengenang pembentukan klub ini. PS Gama dibentuk Dewan Mahasiswa UGM pada tahun 1 Oktober 1950. Pengurus awalnya antara lain Prof dr Ismangoen, SpA (almarhum) dan Prof Dr dr Sutaryo, SpA. Dalam perjalanannya, PS Gama selalu menyumbang pemain-pemain berbakat untuk PSIM (Laskar Mataram).
Pada acara HUT ke-70 tahun 2020 diselenggarakan reuni alumni PS Gama dari berbagai lintas generasi. Reuni tersebut dihadiri alumni PS Gama yang tersebar di seluruh Nusantara dengan berbagai profesi. Bermula dari reuni tersebut, sebagian alumni PS Gama berkeinginan untuk menjadikan kesebelasan ini terlahir kembali’ (reborn). “Dengan berbagai pertimbangan, termasuk aspek sejarah, maka PS Gama juga di-rebranding menjadi PS Gama 1950,” jelas Suparno.
Tahun 2021, PS Gama1950 berusia 71 tahun. Saat ini pengurus PS Gama 1950 telah menyiapkan dua klub untuk berlatih secara rutin, yaitu PS Gama 1950 Yogyakarta dan PS Gama 1950 Sleman. Kedua klub tersebut disiapkan untuk kompetisi liga lokal (Askot PSSI Yogyakarta dan Askab PSSI Sleman). Sedangkan untuk PS Gama 1950 Bantul menyusul.
Saat ini, PS Gama 1950 sedang dipersiapkan untuk menghadapi Kompetisi Liga 3. “Proses pencarian dan perekrutan pemain untuk Liga 3 sedang berjalan di bawah pelatih kepala Sutrisno (mantan pemain PSIM),” katanya.