25.4 C
Jakarta

PSPP UMJ Memfasilitasi dan Mendampingi Nelayan Kampak

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — PSPP UMJ Memfasilitasi dan Mendampingi Nelayan Kampak. Pendampingan itu dilakukan untuk pembangunan rumah garam di area Kilang Multifungsi nelayan Kampak desa Sebubus.

Pendampingan ini, menurut Ketua PSPP Endang Rudiatin, berawal dari pertemuan PSPP UMJ dengan pakar kelautan Rokhmin Dahuri. Dalam pertemuan itu, dibahas tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir perbatasan di kabupaten Sambas.

Ada kebutuhan, setiap musim ubur-ubur para nelayan selalu membutuhkan garam, sedikitnya 80 ton per kilang untuk pengolahan agar siap dijual. Bersama Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, PSPP telah membangunkan kilang multifungsi bagi kegiatan nelayan menangkap dan mengolah ubur-ubur 2023. Namun kegiatan mengolah ubur-ubur membutuhkan garam yang seringkali tidak mencukupi kebutuhan.

Rokhmin Dahuri yang juga anggota DPR RI menyarankan, PSPP untuk membangun rumah garam. Setelahnya PSPP melakukan riset potensi pembangunan rumah garam, yang kemudian bersama Direktorat Jasa Bahari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan survei di pesisir Paloh mulai dari desa Temajuk hingga Sebubus. Kedua belah pihak sepakat membangun rumah garam di area Kilang Multifungsi pada November 2024 dan diserahterimakan kepada para nelayan pada tanggal 7 Desember 2024.

Selama tiga bulan PSPP UMJ dan para nelayan melakukan berbagai eksperimen dan berbagai uji coba, hingga garam mulai terbentuk di bulan April. Pendamping Teknis PSPP Wibowo melakukan pendampingan terus menerus selama tiga bulan tersebut hingga menemukan cara abar garam bisa terbentuk lebih cepat dengan kualitas baik.

Akhirnya di bulan ke empat Mei 2025, nelayan mulai panen garam, PSPP membuatkan rumah penirisan garam agar mencapai tingkat kekeringan yang baik. Saat ini garam tersebut sedang diuji laboratorium untuk mendapatkan kadar NaCl nya.

“Kegiatan uji coba pembuatan garam, paralel dengan uji coba garam yang sudah terbentuk untuk pengawetan ubur-ubur. Kami menguji kadar garamnya sekaligus juga menguji ubur-ubur yang sudah diolah menjadi salted jellyfish,” ujarnya.

Pada 17 Juni 2025 kemarin, Endang menjelaskan, sudah dilaksanakan pendampingan pembuatan krupuk dan bakso ubur-ubur sebagai bagian dari hilirisasi produk mentah. PSPP membentuk dua kelompok UMKM dari kalangan perempuan dusun Ceremai. Kedua kelompok ini didampingi dalam uji coba pembuatan krupuk dan bakso berbahan baku ubur-ubur. Selain itu mereka juga didampingi dalam pengemasan, pembuatan merek dan logo.

“Ketrampilan berwirausaha secara bertahap akan kami berikan bagaimana menghitung harga pokok produksi, strategi memasarkan dan membuat promosi” lanjut Endang.

Kegiatan kewirausahaan ini semua dilaksanakan di kilang Multifungsi. Endang berharap bila kelompok UMKM ini sudah mulai rutin berproduksi, dapat membangunkan rumah produksi dengan kelengkapan alat produksinya.

Kepala Desa Sebubus Irpan Riyadi, memberikan apresiasi terhadap pemberdayaan masyarakat desanya yang sudah berlangsung dari 2022 hingga kini. Ia berharap PSPP juga melakukan pemberdayaan di dusun lain juga yang memiliki potensi untuk berkembang, dusun Jerujuk misalnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!