JAKARTA, MENARA62.COM – Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan gelar pameran Ragam Budaya Papua. Mengambil lokasi di lantai UG gedung Sarinah, Jalan Thamrin Jakarta Pusat, pameran tersebut berlangsung sebulan penuh yakni dari 18 November hingga 18 November 2019.
“Silakan yang ingin mengenal Papua lebih dekat dan lebih lengkap bisa datang ke Sarinah,” kata Kasubdit Diplomasi Dalam Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yayuk Sri Budi Rahayu usai pembukaan pameran, Senin (18/11/2019).
Tentu saja, informasi tentang Papua yang disuguhkan pada pameran tersebut lebih focus pada persoalan budaya. Mulai dari kuliner tradisional, tradisi Noken, baju adat hingga budaya Papua lainnya.
Papua dengan lebih dari 250 suku menjadi salah satu daerah yang menarik untuk dipelajari. Informasi-informasi seputar Papua meski sudah banyak dibahas dalam berbagai forum tetapi belum cukup lengkap dan detail.
Di pameran Ragam Budaya Papua, komunitas orang-orang Papua, siap untuk memberikan informasi seputar budaya Papua. Termasuk berkenalan dengan 4 maestro budaya Papua, mengenal bahasa, agama dan lainnya.
“Noken sudah menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO. Tentu masyarakat ingin tahu seperti apa Noken itu,” lanjut Yayuk.
Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu yang digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.
Karena keunikan tas noken, pada 4 Desember 2012 noken khas masyarakat Papua telah ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO
Diakui Yayuk, pameran Ragam Budaya Papua menjadi salah satu strategi diplomasi budaya dan upaya menguatkan ketahanan budaya Indonesia. Hingga kini, Papua memiliki sebanyak 38 budaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, kemudian empat pegiat budaya Papua telah menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemendikbud.
Sebanyak 10 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Papua hadir untuk memperkenalkan produk-produk asli Papua, mulai dari kopi, kain, noken hingga minyak buah merah Papua.
Tak hanya pameran berbagai acara pun digelar dalam kegiatan itu seperti gelar wicara, lokakarya, dan lainnya, hal ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman keragaman budaya dan melihat perspektif budaya masyarakat Papua kepada masyarakat Indonesia.
“Dengan kegiatan pameran tersebut masyarakat semakin mengenali budaya unik Papua yang selama ini jarang diketahui oleh publik,” tutup Yayuk.