Menara62.com – Barisan relawan pendukung calon presiden akan menggelar nonton bareng (nobar) debat capres terakhir, pada Minggu, 4 Februari 2024.
Sejumlah relawan pendukung 01 dan relawan pendukung 03 sepakat untuk memihak kepentingan bangsa yang lebih luas, ketimbang mengedepankan ego kelompok.
Direktur Nasional Relawan Progresif, Eka Sastra, mengatakan, rencananya, nonton bareng pendukung 01 dan 03 akan diadakan di 40 kota di seluruh Tanah Air. Nonton bareng ini akan menjadi penanda awal dari komunikasi yang kian intens antar dua relawan.
“Sejak Indonesia berdiri, kolaborasi dan saling hubung antar elite telah dilakukan. Dulu, untuk menghadapi kuasa kolonial, para pendiri bangsa saling berkolaborasi,”ujarnya, Jumat (2/2/2024).
“Sejenak mereka mengabaikan perbedaan. Kini, kita pun siap menjalankan teladan itu, yakni duduk bersama untuk bangsa,”sambungnya.
Menurutnya, nobar tersebut akan menghebohkan politik nasional. Pihaknya juga akan memfasilitasi keinginan kuat dari berbagai organ relawan di daerah. Nobar ini adalah aspirasi dan harapan banyak kalangan.
“Ikhtiar untuk berkolaborasi itu kian intens seiring dengan berbagai masalah kebangsaan yang kian mendesak,”ujarnya.
Dia menyebutkan munculnya suara-suara cendekiawan di banyak kampus adalah pertanda kalau bangsa ini kian bergeser dari cita-cita kemerdekaan dan cita-cita reformasi.
“Makanya, kami sepakat untuk mengabaikan semua perbedaan. Ini bukan soal kontestasi Pilpres. Bukan soal siapa menang dan siapa kalah. Ini adalah soal bangsa yang kian jauh dari cita-cita bersama. Ini soal republik yang kelak akan kita wariskan ke anak cucu kita,” katanya.
Relawan Progresif, yang merupakan akronim dari Pro Gerakan Ekonomi Sejahtera dan Inklusif, berjuang untuk memberdayakan pelaku UMKM yang jumlahnya sebanyak 67 juta jiwa di Indonesia. Relawan ini telah didirikan di semua provinsi, dan fokus untuk menggerakkan ekonomi mikro.
Senada dengan itu, Koordinator Nasional Relawan IndonesiAnies, Anshar, menyambut baik rencana nonton bareng itu. Pihaknya siap untuk berpartisipasi di acara tersebut. Anshar merasa terpanggil untuk berkolaborasi karena sama-sama ingin melihat pemilu berjalan lancar, tanpa intimidasi dan kecurangan.
“Kita punya semangat yang sama, yakni bagaimana indonesia lebih baik. Untuk itu, demokrasi harus dirawat dan dijaga, bukan lantas merusaknya untuk mengejar kepentingan berkuasa,” kata Anshar.