27.9 C
Jakarta

Resmi Jadi Anggota KOWANI ke-108, Giwo Tawarkan Kerjasama Pelatihan Siber kepada PERSAMI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (PERSAMI) telah resmi menjadi salah satu anggota federasi organisasi di bawah Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Prof. Dr. Hj. Siti Nur Azizah, SH, M.Hum dan Sekretaris Jenderal DPP PERSAMI Prof. Dr. Euis Amalia M.Ag untuk periode kepengurusan tahun 2022-2026, PERSAMI tercatat menjadi anggota ke-108 Kowani.

Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd saat menghadiri Rakernas dan Workshop PERSAMI di Jakarta mengatakan untuk bergabung menjadi anggota Kowani, orgaanisasi perempuan harus memenuhi banyak persayaratan. Diantaranya sudah memiliki kantor cabang pada 30 persen provinsi di Indonesia, memiliki AD/ART, memiliki visi dan misi yang berlandaskan Paancasila, berhubungan dengan kemaslahatan atau kepentingan perempuan & perlindungan anak serta memiliki program kerja yang jelas.

BACA JUGA: Dukung Program Pemerintah dalam ICWSCE, Anggota PERSAMI Suguhkan Karya Terbaik

”Setelah sempat masuk waiting list, akhirnya Kowani mendeklarasikan bergabungnya PERSAMI ke dalam federasi Kowani sebagai anggota ke-108,” ujar Giwo.

Ketua Umum Kowani Dr. Ir Giwo Rubianto menerima cindera mata dari Ketua Umum PERSAM Prof Dr Hj Siti Nur Azizah, SH, MHum

Hal yang memudahkan PERSAMI bergabung dengan Kowani, lanjut Giwo juga dari profil para pengurusnya. Dimana mereka yang duduk dalam jajaran kepengurusan PERSAMI adalah para akademisi bergelar profesor dan doktor. Ini memberikan gambaran bahwa PERSAMI adalah organisasi perempuan yang dikelola oleh orang-orang yang berkompeten.

”PERSAMI memang baru berdiri tahun 2016, artinya baru berusia 8 tahun. Tetapi visi misinya sudah sangat luar biasa yakni go halal go global,” tambah Giwo.

Diakui Giwo selama ini Kowani belum memiliki organisasi anggota yang sifatnya spesifik membidik perempuan-perempuan UMKM dengan fokus menggarap bidang halal seperti PERSAMI. Ini menjadi sangat penting karena seperti diketahui pelaku UMKM di Indonesia, 60 persennya adalah kaum perempuan.

Dalam kesempatan tersebut Giwo juga menceritakan keterlibatan Kowani dalam agenda Asean Confederation Of Woman’s Organization (ACWO) Handover yang diselenggarakan di Manila, Filipina. Salah satu agenda pada hari kedua pada tanggal 8 November 2024, adalah seminar bertema “Cyber Security”.

Giwo yang juga menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) ACWO) menegaskan bahwa perempuan harus memimpin upaya untuk melindungi perempuan lain di ruang digital. “Perlindungan ini bukan hanya tanggung jawab penegak hukum, polisi, atau pihak keamanan, tetapi merupakan peran krusial dari organisasi yang dipimpin perempuan, yang memiliki potensi untuk membuat perbedaan signifikan dalam meningkatkan keamanan siber.

BACA JUGA: Kowani Gelar Pra-Kongres, Perkuat Komitmen sebagai Ibu Bangsa

Sebagai tindak lanjut dari seminar dan kegiatan-kegiatan tersebut, Kowani, ACWO, dan CICC akan melanjutkan kolaborasi dengan menyelenggarakan Training of Trainers pada bulan Desember 2024. Pelatihan ini akan memperluas jangkauan dan dampak pendidikan bagi lebih banyak perempuan, sehingga mereka dapat mengambil peran proaktif dalam meningkatkan keamanan siber dan menciptakan ruang digital yang lebih aman.

“Kami mengajak PERSAMI untuk bergabung dalam pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan keamanan digital bagi perempuan terutama pelaku UMKM. Karena saat ini sekitar 70 persen perempuan UMKM telah terhubung dengan e-commerce,” tegasnya.

Lewat kemitraan antara organisasi-organisasi perempuan diharapkan kesenjangan dalam dunia digital dapat dijembatani, sehingga dapat tercipta ruang digital yang lebih aman bagi perempuan di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPP PERSAMI Prof. Dr. Euis Amalia M.Ag menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kowani karena sudah menerima PERSAMI untuk bergabung dalam federasi organisasi-organisasi perempuan di bawah Kowani.

”Dengan bergabung bersama Kowani, kami berharap ke depan semakin bisa mengembangkan sayap organisasi,” ujar Prof Euis.

PERSAMI sebagai organisasi yang beranggotakan saudagar-saudagar perempuan muslimah lanjut Prof Euis akan terus mendorong para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal. ”PERSAMI kami siapkan menjadi wadah bagi pelaku UMKM perempuan untuk mendapatkan sertifikasi halal, dan kita siapkan tidak hanya memenuhi pasar lokal tetapi juga pasar global,” jelasnya.

PERSAMI sendiri memiliki 5 program kerja utama yakni Program Hadija (Halal di Jaringan Digital), Fatimah (Festival Produktivitas Rumah Tangga), Rindu (Rumah Inovasi Produk Halal), Seratus (Serat untuk Sejahtera), Pahala (Pangan Halal Berbahan Lokal), dan Sedunia (Sinergi Produk Dunia).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!