Yakuzabu adalah restoran berkonsep All You Can Eat yang diklaim termurah pertama. Harganya harga Rp 88.000. Nama Yakuzabu, diambil dari gabungan kata Yakiniki dan Shabu. Tentu, nama yang menggambarkan konsep makanan khas Jepang.
Dari sisi management, Yakuzabu dijalankan dengan model bisnis franchise. Resto ini dimulai tahun 2019 dengan cabang pertamanya di Kota Malang, Jawa Timur.
“Dimana-mana orang membuka restoran Korea. Ada yang membuka restoran Jepang tapi harganya mahal. Itu sebabnya kami membuka restoran Jepang ini dengan harga terjangkau. Alhamdulillah sambutan masyarakat kota Malang lumayan bagus. Kami sebulan bisa mendapat omzet Rp 180.000.000,” kata Sadenzca Haniyah Putri atau yang biasa dipanggil Ezca.
Ezca, lulusan Suffolk University Boston tahun 2017 ini, ikut memeriahkan acara Info Franchise Business Concept Expo (IFBC) 2020 di Balai Kartini Jakarta. Acaranya sendiri digelar dari tanggal 13 – 15 Maret 2020.
Ezca, lulusan bidang bisnis marketing. Ia sebelumnya pernah bekerja selama dua tahun di perusahaan multinasional. Namun, karena ingin mencari tantangan baru dan mandiri serta dapat menciptakan lapangan kerja buat orang lain, ia pun membuka usaha ini.
“Saya salut terhadap anak saya dan teman-teman milenialnya yang berani menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini dapat mempengaruhi anak muda Indonesia lainya kalau lulus kuliah tidak selalu melamar pekerjaaan di kementerian atau perusahaan. Tapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkap Saleh Husin, orang tua Ezca, yang juga Managing Director Sinar Mas.
Tawaran
Untuk investasi capital franchise ini sekitar 400 – 500 juta, dengan BEP 6-8 bulan. Itulah yang menjadi tawaran bisnis Ezca dan rekannya. “Untuk royalti sebesar 5 persen dari pendapatan setiap bulan dan dimulai bulan kedua,” ungkap Monique Isabelle, sahabat Ezca yang alumni Universitas Indonesia tahun 2017, dan juga alumni Melbourne University.
Menurut Heriyanto Agung Putra, Direktur Bank Danamon, membangun bisnis di usia muda seperti yang dilakukan Ezca, Monique, dan Ais, dengan pola franchise dan lokal pula sangat bagus sekali. Langkah ini, dapat menciptakan lapangan kerja dan mewujudkan transaksi ekonomi dalam jumlah besar.
“Anak muda sekarang cenderung lebih kreatif dan inovatif. Para milenial biasanya menciptakan hal baru dan langsung diimplementasikan. Ini bagus buat Indonesia. Karena dari jumlah penduduk Indonesia, 60 persen adalah anak muda. Ini bagus karena mendorong orang untuk melakukan wiraswasta,” ujarnya.
Sementara RM Adji Srihandoyo, Training and Sales Solution EBI and Partner mengatakan, tren milenial adalah entrepreneur. Jadi membangun kemandirian untuk berusaha sendiri, memaksimalkan potensi dan kapabilitinya sendiri, dan akhirnya bisa menghasilkan uang sendiri.
“Saya melihat banyak anak muda membuka potensi untuk berbisnis franchaise. Pembiayaan dan investasi yang menarik, dengan periode pengembalian yang tidak lama untuk bisa menghasilkan uang. Ini berarti pendapatan mereka jauh lebih baik dibanding mereka kerja jadi PNS atau pegawai di perusahaan, ujarnya.”