JAKARTA, MENARA62.COM – Ribuan pelajar, mahasiswa dan akademisi serbu World Education Expo Indonesia (WEEI) 2019 yang berlangsung di gedung D, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Sabtu (9/3/2019). Even tersebut diikuti oleh 54 institusi pendidikan dari 18 negara termasuk sejumlah perguruan tinggi terbaik di dalam negeri.
Pelajar dan mahasiswa tersebut selain mencari informasi terkait pendidikan tinggi, juga mencari peluang beasiswa program pascasarjana yang disediakan pemerintah dan lembaga-lembaga asing. Pameran pendidikan tinggi kali ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (Ditjen SDID) dengan PT MSW Global.
Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Prof. John Hendri dalam pembukaan pameran mengatakan, ajang ini harus dimanfaatkan bagi para pengunjung untuk mendapatkan informasi studi lanjut, terutama bagi dosen yang akan melanjutkan studi jenjang Doktor.
Baca juga:
- Yuk Berburu Beasiswa Pascasarjana dari Kemenristekdikti
- 27 Universitas Belanda Gelar Pameran di Indonesia
“Kami sebagai pihak yang terlibat pada kegiatan hari ini merasa bangga karena pameran pendidikan tinggi seperti ini baru pertama kali dilaksanakan di Gedung Kemenristekdikti. Telah hadir di sini berbagai universitas terbaik dalam maupun luar negeri. Kami, Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti juga memiliki program beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dosen dan calon dosen,” ucap Prof. John Hendri dalam siaran persnya.
Lebih lanjut, Prof. John Hendri menjelaskan mengenai komitmen Kemenristekdikti untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berdaya saing tinggi. Melalui berbagai skema beasiswa, tahun ini setidaknya Kemenristekdikti mengalokasikan kuota lebih dari 1.000 beasiswa bagi para dosen melalui skema Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) dan 100 kuota Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN).
Sedangkan bagi calon dosen dan para fresh graduate, tersedia 150 kuota beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Prof. John Hendri juga mengucapkan apresiasinya kepada salah satu ilmuwan diaspora Indonesia, Bagus Muljadi yang kini berkarir di University of Nottingham, Inggris. Menurutnya, para ilmuwan diaspora memiliki peran penting untuk membangun Indonesia di mana pun mereka berada.
Baca juga:
- Kemenristekdikti Fokus Pengembangan Pendidikan Vokasi
- Menteri Nasir: Soal UTBK Harus Diunduh Sebelum Hari H
Tak hanya itu, Kemenristekdikti pun telah menjalin kerja sama bersama University of Nottingham dalam program Indonesian Doctoral Training Partnership (IDTP) dengan Bagus Muljadi sebagai direktur. Prinsip utama IDTP ialah menumbuhkan generasi baru pemimpin akademis dan cendekiawan dalam mengatasi tantangan dunia. Individu-individu ini akan dilengkapi dengan keterampilan dan pengalaman untuk memimpin penelitian dan pengajaran dalam bidang keahlian mereka.
Hal ini pun sangat mendukung keinginan Kemenristekdikti untuk mengembangkan basis penelitian dan menaikan reputasi universitas di Indonesia pada kancah global.
IDTP akan menyambut baik setiap apply dari Indonesia dengan berbagai latar belakang. Partnership ini dirancang sedemikian rupa untuk memberikan para siswa dengan kompetensi teknis dan teoritis serta membekali mereka untuk mencapai karir terkemuka di dunia akademis.
Selain pameran, para pengunjung WEEI 2019 juga berkesempatan mengikuti IELTS prediction test secara gratis sebagai persiapan studi di luar negeri. Bahkan, berbagai seminar dan sharing session pun disajikan untuk pengunjung. Seperti seminar info beasiswa pendidikan Irlandia, Uni Italia, dan seminar Living and Study in USA.
Sementara Sharing Session diisi oleh salah satu anggota Tim SISTer (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi), Suhadi Lili dengan tema: SISTer: Jaringan Sosial Keilmuan Ala Media Sosial. Lalu materi Seluk Beluk Meraih Beasiswa Kemenristekdikti bersama alumni BPPDN, Supandi, seorang dosen dari Uhamka. Berikutnya, yakni materi Percaya Diri dengan Beasiswa Kemenristekdikti bersama alumni BPPLN yang juga merupakan dosen IPB, Charles Simanjuntak.
Tak ketinggalan pula, Doktor termuda Indonesia sekaligus alumni PMDSU, Grandprix Thomryes Marth Kadja yang memberikan motivasi pada fresh graduate akan nikmatnya berkarya dan berprestasi di usia muda. Sharing Session terakhir diisi oleh Bagus Muljadi dengan tema: Karya dan Kerja Nyata Diaspora Indonesia. Tercatat, total keseluruhan pengunjung pameran hari ini mencapai 1.500 orang.
Baca juga: