JAKARTA, MENARA62.COM – Menjelang Musyawarah Nasional (munas) Partai Golkar pada Desember 2019, dukungan untuk figur calon ketua umum (caketum) menguat ke alamat petahana Airlangga Hartarto (AH). Dukungan datang dari barisan dewan pimpinan daerah (DPD) dan tokoh elite Golkar.
“AH didukung oleh pemilik suara munas. Para tokoh elite partai pun tampaknya berada di belakang AH,” ungkap Ketua DPP Partai Golkar Bidang Ekonomi Kreatif (Ekoraf), Ricky Rachmadi, Senin (16/9/2019).
Menurut Ricky, isyarat dukungan untuk kembalinya AH menjadi ketum tampak saat berkumpulnya seluruh anggota Fraksi Golkar DPR periode 2019-2024 dan perwakilan DPD provinsi dengan tokoh elite Beringin di Jakarta, Ahad (15/9/2019) malam. Elite Golkar itu antara lain Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie (ARB), Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung (AT), Ketua Dewan Pakar Agung Laksono (AT) , dan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Ricky menyebutkan, pertemuan tersebut memberi isyarat Munas Golkar sebenarnya sudah selesai. “Boleh dibilang, peluang keterpilihan AH sudah selesai untuk memimpin kembali Golkar melalui arena Munas nanti.
Sementara Bamsoet disebut menyadari sudah dalam situasi krisis dukungan baik dari elite partai maupun pemilik suara. “Pada saatnya kelak, Bamsoet akan lempar handuk sebagai tanda mengakhiri perjuangannya untuk merebut posisi ketum,” kata Ricky.
Sementara ARB juga mengingatkan agar Partai Golkar tidak pecah. “Pak Ical (ARB) ingin partai beringin tetap bersatu dalam dinamika yang terjadi menjelang Munas 2019 mendatang,” ujar Ricky.
Periode kepemimpinan Partai Golkar ke depan akan mengurai agenda yang lebih partisipatif dengan rakyat. “Karena itu, kita akan mengurai pula bahwa partai Golkar tetap bersatu. Kalau Partai Golkar pecah maka yang akan bertepuk tangan adalah orang lain,” jelas Ricky, menirukan ucapan ARB.
Ditambahkannya, Ical meminta fungsionaris di semua jajaran Partai Golkar kompak dalam menjaga persatuan partai. “Dia ingin kader partainya membuktikan bahwa saat ini Golkar tetap satu,” kata Ricky.
Ical pun menitipkan pesan supaya kader Golkar tidak berkhianat. “Jangan menohok kawan sendiri. Jangan menggunting dalam lipatan. Saya kira itu tetap berlaku sampai sekarang. Itulah pesan saya ini,” tegas Ricky lagi, menirukan pernyataan Ical.