28.9 C
Jakarta

Rizal Sukma: Belum Ada Laporan Korban WNI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Rizal Sukma Selasa (23/5/2017) sore mengungkapkan, sejauh ini belum ada laporan korban warga negara Indonesia. Pihak kepolisian setempat, belum mengeluarkan data tentang korban serangan bom terjadi di tengah konser Ariana Grande di Manchester Arena pada Senin malam lalu.

Rizal pun mengecam teror yang terjadi di tengah konser tersebut.

Menurut laporan The Guardian, sebanyak 59 korban luka dilarikan ke delapan rumah sakit di Manchester. Sementara situs manchestereveningnews.co.uk melaporkan ada 120 korban yang dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, juga dilaporkan ada 22 orang tewas, termasuk Saffie Roussos, anak berusia delapan tahun, siswi Tarleton Community Primary School. Ia nonton konser tersebut bersama Lisa Roussos (ibunya) dan saudara perempuannya Ashlee Bromwich.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan ini adalah serangan terparah yang pernah terjadi di Manchester.

“KBRI mengecam tindakan teror di Manchester. WNI telah dihimbau untuk menghindari daerah kejadian dan daerah-daerah keramaian dan diminta mengikuti info resmi pihak kepolisian dan twitter KBRI,” lanjut Rizal.

Kedutaan Besar RI di Inggris bergerak untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia di Manchester usai serangan yang menewaskan 22 orang. Pihak KBRI sendiri sudah mengirimpkan dua orang stafnya untuk mengecek keselamatan WNI, dengan mendatangi delapan rumah sakit tempat korban dirawat.

Waktu tempuh dari KBRI ke Manchester sendiri memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan darat. “KBRI telah berkoordinasi dengan polisi Greater Manchester dan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia),” ujar Rizal.

“Kami percaya, pada tahap ini, serangan tadi malam dilakukan oleh satu orang,” kata Kepala Polisi Manchester, Ian Hopkins, seperti dilansir Antara.

“Prioritasnya adalah menentukan apakah dia melakukannya sendiri atau sebagai bagian dari jaringan,” katanya.

“Penyerang itu, saya bisa memastikan, tewas di arena tersebut. Kami percaya, penyerang itu membawa alat peledak, yang kemudian dipicu dan menyebabkan kekejaman tersebut,” katanya.

Pemerintah

Pemerintah Indonesia, melalui menteri luar negeri Retno LP Marsudi di Istana Bogor kepada wartawan mengatakan, Indonesia sangat mengecam teror tersebut. “Saya mengucapkan duka yang mendalam bagi korban dan keluarganya,” ujarnya.

Sementara dari PPI di London, menurut Retno, diketahui ada tiga orang WNI yang ikut menonton konser tersebut. Namun, ketiganya sudah dipastikan selamat.

 

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!