25 C
Jakarta

Rully Charitas Profesor UAD dan Termuda di LLDikti V

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Prof Dr Rully Charitas Indra Prahmana SSi, MPd (35) menerima Surat Keputusan (SK) Kenaikan Jabatan Akademik Profesor Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD), Kamis (22/9/2022). Ia menjadi profesor termuda di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

SK Kenaikan Jabatan Profesor diserahkan Kepala LLDikti V DIY, Prof drh Aris Junaidi PhD kepada Rektor UAD, Dr Muchlas MT dan selanjutnya diteruskan kepada Rully Charitas Indra Prahmana. Penyerahan SK tersebut disaksikan Ir Asman Latif, Sekretaris Badan Pengurus Harian (BPH) UAD, serta tamu undangan.

Rektor UAD, Dr Muchlas MT mengatakan Prof Rully Charitas Indra Prahmana merupakan profesor ke sembilan yang dihasilkan UAD. Namun satu orang profesor telah meninggal dunia, sedang profesor dari luar UAD sebanyak 20 orang. Sehingga saat ini, UAD hanya memiliki 28 orang guru besar.

UAD, jelas Muchlas, terus berupaya untuk terus menambah jumlah guru besar. Dalam waktu dekat ada tiga calon guru besar yang akan diusulkan ke LLDikti Wiyalah V DIY. “Tahun ini ada 10 orang yang akan diusulkan menjadi guru besar dan ada 30 orang yang sedang diinkubasi,” kata Muchlas.

Muchlas menambahkan dirinya juga berkeinginan mengajukan guru besar. Karena itu, ia mengharapkan Rully bisa menjadi mentornya untuk menyelesaikan persyaratan menjadi guru besar.

“Menduduki jabatan guru besar, menambah tanggung jawab terhadap diri dan institusi. Di atas yang mengetahui, masih ada yang lebih mengetahui. Artinya, meskipun sudah menduduki jabatan tertinggi tetap rendah hati,” kata Muchlas.

Selain itu, kata Muchlas, juga bisa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada yang lebih yunior. Bahkan tidak boleh sungkan mengingatkan Muchlas tentang paper untuk persyaratan guru besar.

Kemudian meningkatkan pengabdian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. “Jangan sampai karena sudah guru besar tidak ada spirit lagi untuk berkarya. Pak Rully masih muda dan memiliki waktu yang panjang. Kami berharap ada pengoptimalan pengabdian,” katanya.

Prof Aris Junaidi menyerahkan SK Pengangkatan Guru Besar kepada Rektor UAD, Muchlas MT. (Foto : heri purwata)

Sedang Rully Charitas yang lahir di Medan, 24 Januari 1987, mengatakan masa kerja bisa meraih gelar profesor dalam waktu 10 tahun, enam bulan di UAD. Ia mengaku sedang menjadi profesor kesembilan di UAD. “Sebab angka 9 kalau dikalikan dengan angka berapa pun, hasilnya jika dijumlahkan tetap 9,” kata Rully.

Sementara Prof Aris Junaidi mengatakan Rully Charitas merupakan profesor kedua yang SK diserahkannya di UAD. Sebelumnya, SK profesor bidang Matematika Terapan, Prof Suparman. Sekarang Prof Rully Bidang Ilmu Pendidikan Matematika.

“Prof Rully Charitas merupakan profesor termuda di LLDikti Wilayah V DIY. Kami berharap karya dan produktivitas Prof Rully bisa maksimal karena waktunya masih panjang sehingga bisa memajukan UAD,” kata Aris.

Profesi guru besar, kata Aris, memiliki peluang kerjasama, riset, pembimbingan dan pengujian tesis, desertasi. Bahkan kolaborasi dalam bentuk hibah, banyak sekali peluangnya seperti Erasmus+ dari Inggris, dan tawaran riset dari berbagai negara serta dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek).

“Harapannya, Prof Rully bisa menjadi promotor atau co promotor desertasi. Selanjutnya, ilmunya bisa diimplementasikan dan diabdikan kepada bangsa dan negara ini,” harap Aris. (*)

 

 

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!