JAKARTA, MENARA62.COM – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendididkan, Kebudayaan, Riset, dan dan Teknologi,(Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea, menginisiasi program Rumah Indonesiana. Ide Rumah Indonesiana adalah sebagai pusat inkubasi kreativitas pembuat konten berbasis kearifan lokal. Program ini ditujukan untuk pengembangan kapasitas terkait pembuatan konten digital.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, mengungkapkan bahwa program Rumah Indonesiana ini nantinya akan sejalan dengan Manajemen Talenta Nasional yang dicanangkan oleh Bappenas. “Potensi pembuat konten di Indonesia sangat tinggi, kita bisa lihat kreativitas anak-anak muda dalam membuat konten,” kata Fitra, dalam keterangan persnya Senin (19/6/2023).
Jika berbicara tentang materi konten, kebudayaan Indonesia, lanjut Fitra, merupakan asset konten yang tak terbatas. “Dengan adanya peluang kerja sama dengan Korea Selatan, kita saling berbagi baik dalam peningkatan kapasitas teknis dan pihak korea bisa mengenal lebih banyak kebudayaan Indonesia,” ungkap Fitra.
Ia menegaskan, keterlibatan pemerintah daerah menjadi penting demi terlaksananya program Rumah Indonesiana ini. Sebab pemerintah daerah harus menjadi fasilitator untuk pemajuan kebudayaan, khususnya yang dilakukan oleh generasi muda.
Melalui program ini, diharapkan para pembuat konten lokal dapat lebih meningkatkan kualitas konten yang dikemas dari cerita dan kekayaan budaya lokal, serta memperluas jejaring untuk berkolaborasi. “Yang terpenting adalah meningkatnya kesadaran para pembuat konten digital akan pentingnya pelestarian budaya yang kita miliki,” tegas Fitra.
Dalam konsep usulan kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan, Indonesia mengusulkan 6 lokasi yang akan dijadikan pilot project Rumah Indonesiana, diantaranya Jakarta, Kab. Sikka, Jambi, Makasar, Bali dan Cirebon. Usulan ini disambut baik oleh pihak Korea Selatan, ditandai dengan kunjungan lapangan yang dilakukan perwakilan Korea Selatan di Jakarta (12/6) dan di Maumere, Kab. Sikka pada Selasa (13/6).
Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jakarta Pusat akan menjadi pilot project Rumah Indonesiana di Jakarta. Sementara itu, Kabupaten Sikka yang berada di Nusa Tenggara Timur, juga menjadi salah satu percontohan dari Rumah Indonesiana dengan memanfaatkan fasilitas Pemda Kab. Sikka yang dapat diakses publik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kab. Sikka, Petrus Poling Wairmahing, menyatakan kesiapannya untuk program Rumah Indonesiana di Kab. Sikka. “Kami berkomitmen untuk menyukseskan program Rumah Indonesiana, dan kami bangga Kemdikbudristek mempercayai Kab. Sikka sebagai salah satu lokasi awal untuk Rumah Indonesiana,” ungkap Petrus.
Ia menambahkan bahwa di Kab. Sikka memiliki banyak anak-anak muda yang kreatif namun masih terkendala akses dan fasilitas penunjang.
Sementara itu, pelaku budaya sekaligus pembuatan konten, Frans Cornelis Dian Bunda, yang akrab dipanggil Nyong Franco, berharap nantinya Rumah Indonesiana ini dapat menjadi ruang publik yang bisa diakses secara leluasa oleh komunitas untuk menjadi community hub (simpul komunitas) untuk saling berbagi.