28.8 C
Jakarta

Rumah Tunggu Melahirkan Efektif Tekan Kematian Ibu Dan Anak

Baca Juga:

SOE,NTT-MENARA62.COM – Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengapresiasi adanya rumah tunggu melahirkan di salah satu desa di Kabupaten Soe Provinsi Nusa Tenggara Timur. Rumah tunggu kelahiran diharapkan berkontribusi dalam hal  menekan angka kematian ibu dan anak (KIA) hingga nol persen.

Dalam kunjungannya, Menkes mengatakan angka kematian ibu melahirkan di Indonesia cukup tinggi. Karena itu dibutuhkan peran semua masyarakat termasuk Pemda dan swasta untuk bersama-sama melakukan upaya mencegah kematian ibu melahirkan.

“Kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Mollo Selatan sangat baik termasuk rumah tunggu melahirkan sehingga kasus kematian ibu melahirkan disini bisa ditekan,” paparnya.

Model rumah tunggu melahirkan ini menurutnya bisa diadopsi oleh daerah lain. Baik di Puskesmas maupun klinik bersalin dan rumah sakit.

Sementara itu  Sariotha J Mnanu, salah satu bidan di Mollo Selatan menjelaskan rumah tunggu kelahiran memfasilitasi ibu hamil yang akan melahirkan mulai dari tujuh hari sebelum dan sesudah persalinan.

“Disini ibu yang habis melahirkan dirawat agar benar-benar sehat terlebih dulu untuk kemudian boleh pulang ke rumah. Karena saat nifas di rumah dikhawatirkan bisa berbahaya jika ada binatang belum makan, atau infeksi,” kata Sariotha.

Ditempat tersebut, ibu hamil diberikan pelatihan dan edukasi tentang bahaya dan risiko saat hamil, cara beraktivitas saat mengandung, dan juga ada senam hamil. Sebanyak 21 dari 35 puskesmas yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan telah berhasil menekan angka kematian ibu dan anak hingga 0 persen. Sedangkan terdapat 27 kematian ibu dan anak pada 2016 di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!