31 C
Jakarta

Runchise Luncurkan Aplikasi Manajemen Resto bagi Pebisnis Kuliner di Tanah Air

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Runchise, startup manajemen restoran dan waralaba kuliner hadir di Indonesia, telah resmi meluncurkan aplikasi online-nya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profit bagi para pemilik restoran atau franchise khususnya di bidang kuliner. Di saat yang bersamaan, Runchise mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini, antara lain Genesia Ventures, Arise MDI Ventures, Init6, Prasetya Dwidharma, Alto Partners, dan angel investors.

Daniel Witono selaku Founder dan CEO Runchise mengatakan, perkembangan bisnis kuliner dipengaruhi oleh pengelolaan atau sistem manajemen yang baik. “Dengan menggunakan teknologi kami yakin para pengusaha akan bisa meningkatkan profit dan meningkatkan output dari usaha. Runchise hadir menjadi solusi bagi pemilik bisnis kuliner, memberi para usaha kuliner solusi yang lengkap dalam satu platform dimana kebutuhan seluruh operational usaha kuliner bisa terpenuhi,” kata Daniel pada temu media, Kamis (20/10/2022).

Diakui Daniel, bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menunjang perekonomian di Tanah Air saat ini. Industri ini berkembang pesat, tercermin dari tingginya konsumsi masyarakat Indonesia. Para pebisnis kuliner dituntun agar terus berinovasi agar tetap bisa bersaing atau menggarap demand yang terus berkembang.

Adapun solusi manajemen yang ditawarkan oleh Runchise memiliki tiga produk utama yaitu pertama Supply Chain Management. Bergabung dalam system ini akan memudahkan operasional restoran yang memiliki banyak outlet, mulai dari pengaturan dan pengadaan stok, bahan baku, hingga pengaturan akses data perusahaan yang fleksibel.

Kedua, POS (Point of Sales). Menurut Daniel penting bagi pebisnis restoran untuk menggunakan POS guna meningkatkan penjualan dengan operasional transaksi dan pelayanan yang ringkas dan cepat.

Ketiga adalah online ordering. Dengan system ini, akan membuka channel restoran untuk menerima pesanan pelanggan langsung dari aplikasi, dengan bantuan layanan pengiriman dari pihak ketiga seperti Grab Express atau Lalamove

Runchise lanjut Daneil, saat ini telah terintegrasi dengan GrabFood dan GoFood, sehingga memudahkan pengusaha kuliner untuk mengatur order online dalam satu platform. Selain itu, Runchise juga menyediakan layanan GrabExpress dan Lalamove untuk membantu pengantaran makanan kepada customer langsung. “Di area pembukuan, Runchise juga telah terintegrasi dengan Jurnal sebagai penyedia software akuntansi,” tambah Daniel.

Melalui sistem yang bersifat user-centric dengan ekosistem end to end, Runchise dirancang khusus untuk menunjang proses dan operasional bisnis sebuah outlet atau restoran secara konsisten. Runchise melakukan proses manajemen mulai dari pengaturan meja hingga analisis performa restoran, melalui satu platform terpusat.

Runchise akan mengalokasikan dana dari investor untuk menambah talenta dan memperkuat tim, mengembangkan produk, dan inisiatif marketing “Kami menyampaikan terima kasih kepada investor Runchise atas kepercayaannya. Melalui investasi dan kolaborasi dengan investor, kami akan terus melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan performa bisnis food and beverages (F&B) dan menjadi mitra teknologi terpercaya di industri ini,” kata Daniel.

Pada kesempatan yang sama, Melisa Irene, Partner East Ventures menyampaikan kegembiraannya dapat mendukung Runchise. “Kami percaya perangkat lunak dan solusi end-to-end Runchise akan membantu meningkatkan digitalisasi ekosistem F&B di Indonesia, sebuah sektor menjanjikan yang akan terus berkembang pasca era pandemi,” kata Melisa. 

East Ventures lanjutnya sangat antusias mendukung Runchise untuk melakukan digitalisasi kepada para pemangku kepentingan di industri kuliner Indonesia. “Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita telah melihat bagaimana inovasi dan digitalisasi telah memberikan peluang baru bagi UMKM, khususnya sektor kuliner pada masa pandemic,” jelasnya.

Antusias serupa juga disampaikan Takahiro Suzuki, selaku GP Genesia Ventures. Menurutnya, industri consumer food menjangkau hingga 50 miliar USD, dengan sebagian besar masih dijalankan secara offline. Hal tersebut membuktikan bahwa masih banyak kesempatan untuk berinovasi, digitalisasi dan pertumbuhan di sektor ini.

“Dengan pengalaman mengoperasionalkan perusahaan yang sedang berkembang dan menjadi founder untuk yang kedua kalinya, kami yakin Daniel beserta tim dapat menangkap peluang tersebut serta membawa progres yang positif bagi industri F&B di Indonesia,” tutup  Takahiro Suzuki.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!