JAKARTA, MENARA62.COM – Menjadi pembawa acara atau master of ceremony (MC) itu tidak mudah. Apalagi yang dipandu adalah acara perhelatan besar yang dihadiri jajaran petinggi Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, Wakil Wali kota Jakarta Pusat, Petinggi Ormas se- DKI Jakarta, tokoh-tokoh masyarakat serta kaum terpelajar, kaum akademisi atau forum ilmiah. Dibutuhkan sosok MC yang cerdas, dapat membaca situasi dan memiliki banyak perbendaharaan kata untuk dapat mengisi ‘ruang kosong’ yang sering muncul pada saat acara berlangsung.
Itu pula yang muncul pada kegiatan Musda X Pemuda Panca Marga (PPM) DKI Jakarta. Kegiatan yang berlangsung Sabtu (5/9/2020) di gedung Joang, Jakarta Pusat tersebut terbilang sukses. Acara demi acara dihantarkan dengan baik, secara apik oleh Sabena, S.Ikom.M.IKom
Dosen sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta tersebut didaulat menjadi pemandu acara pada Musda X PPM DKI Jakarta. Ia yang sebelumnya menjabat sebagai bendahara PPM DKI Jakarta tak sedikitpun canggung membawakan acara tersebut.
Ketegasannya dalam bersikap, bicaranya yang runut ditambah pengetahuannya yang luas, membuat Musda bisa berjalan lancar dan tertib. Tak ada waktu terbuang sia-sia. Dari satu agenda ke agenda lain dihantarkan dengan baik oleh Sabena.
Dosen komunikasi yang terbiasa diminta menjadi motivator dalam berbagai pelatihan komunikasi tersebut mengaku sudah terbiasa menjadi MC di berbagai kegiatan. Mulai dari lingkungan kecil hingga tingkat pejabat- negara di DKI Jakarta dan provinsi lainnya.
Bisa jadi, keseharian Sabena dalam menghadapi mahasiswa di ruang kuliah memberikan bekal yang cukup untuk menjadi seorang MC yang professional. Juga pengalaman berorganisasi yang dilakoninya.
Lebih dari itu, untuk menjadi MC yang baik, membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Tanpa ada rasa percaya diri, maka MC akan grogi, atau mengalami demam panggung saat tampil di depan khalayak yang dihadapi.
“Makanya banyak MC yang cuma baca susunan acara, baca agenda, tetapi tidak lihat situasi yang dihadapi,” kata Sabena.
Menurutnya, seorang MC harus pandai bermanuver pada situasi-situasi tertentu. Terutama situasi yang diluar prediksi acara. Manuver tersebut bisa sekedar kalimat untuk mengantarkannya, atau dapat juga berupa keputusan mengubah susunan acara. Tujuannya supaya acara menjadi lebih hidup, tidak ada jeda waktu kosong, dan tentu berjalan lancar.
Tanpa MC yang professional, maka sebagus apapun susunan acara, bisa jadi berantakan. Jadi, MC adalah ujung tombak kesuksesan sebuah acara.