JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, bekerja sama dengan dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar kembali menggelar kegiatan “SangiRUN Night Trail”. Kegiatan SangiRUN Night Trail 2022 akan berlangsung pada 16 – 18 September 2022 di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya dan mengangkat kehidupan desa-desa di sekitar Situs Manusia Purba Sangiran yang juga memiliki potensi seni, budaya, dan kriya.
SangiRUN Night Trail pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 1996 dengan nama “The Sangiran Early Man Site”. Even tersebut sekaligus menghidupkan kembali olahraga lari yang selama masa pandemi tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan lomba lari dengan penuh tantangan di malam hari melewati bukit, hutan, dan sawah. Lomba lari ini dibagi menjadi dua kategori, yakni lari sejauh 25 km dan lari bersama kawan atau keluarga sejauh 4 km.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, tujuan awal hadirnya SangiRUN Night Trail adalah untuk mendekatkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui aktivitas masyarakat yang relevan dan kekinian. “SangiRUN ini awalnya merupakan kegiatan olahraga untuk mendekatkan Situs Sangiran dengan masyarakat melalui lomba lari. Situs Sangiran merupakan sebuah situs yang menjelaskan pertumbuhan manusia. Dari situ kita lalu mencari tema yang relevan antara kegiatan lomba lari dengan substansinya sebagai warisan sejarah,” ujar Hilmar saat konferensi pers daring mengenai SangiRUN Night Trail 2022, Rabu (10/8/2022).
Dengan mengusung tema “Survive dan Sparkling”, SangiRUN Night Trail 2022 akan dimeriahkan dengan Pameran Prasejarah, Lokakarya Komunitas, Lokakarya Seni Kriya, Lokakarya UMKM, Sangiran Fair, dan Instalasi Cahaya. Pameran Prasejarah bertema “Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara” merupakan Pameran “Kampung Purba” yang akan merefleksikan rekonstruksi kehidupan masa prasejarah dalam bentuk kampung yang terbagi dalam beberapa klaster. Setiap klaster nantinya akan menggambarkan cara manusia hidup dan berdaptasi sehingga menciptakan sebuah peradaban yang khas dari masa ke masa. Pameran ini berlokasi di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, dan akan berlangsung pada 12 s.d. 24 September 2022.
Hilmar mengatakan, Pameran Prasejarah akan diselenggarakan bekerja sama dengan Museum Geologi Bandung untuk mengangkat kehidupan purba di masa lalu. Pameran ini juga akan memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat yang memiliki situs warisan dunia terbanyak di dunia. “Jadi ini salah satu kelebihan yang harus kita sadari bersama. Dengan adanya pameran, kita harap bisa mengidentifikasi juga semua tempat peninggalan yang perlu dikonsolidasi. Pameran ini kita harapkan bisa mengangkat semua temuan purbakala ke dalam satu pameran sehingga masyarat semakin mengenal warisan budaya yang kita miliki,” ujar Hilmar.
Selain Pameran Prasejarah, akan hadir juga beragam lokakarya dan Sangiran Fair yang menjadi agenda dari rangkaian SangiRUN Night Trail 2022. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menimba berbagai pengetahuan serta memajukan perekonomian masyarakat di sekitar Sangiran. Sangiran Fair akan diwujudkan dalam bentuk pasar yang menyajikan hasil karya seni, kerajinan, kuliner masyarakat Sangiran serta menampilkan pentas rakyat dan berbagai macam permainan purba.
Hilmar juga menyambut baik keterlibatan berbagai pihak, khususnya instansi pemerintah setempat, seperti Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Dalam konferensi pers yang sama, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan SangiRUN Night Trail tahun 2021 telah diselenggarakan dengan baik karena kerja sama berbagai pihak.
“Tanpa kerja sama yang baik, tidak akan berhasil. Kami berharap ada kontinuitas program dan akan kami masukkan ke dalam kalender tahunan Kabupaten Sragen. semoga bisa menjadi event yang rutin dan multiplier efeknya bisa didapatkan,” kata Kusdinar.
Sementara itu, Bupati Karanganyar yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Andriyanto, mengatakan Kabupaten Karanganyar sangat mendukung dan mengapresiasi SangiRUN Night Trail. Senada dengan Bupati Sragen, menurutnya akan ada banyak efek multiplier bagi Kabupaten Sragen dan Karanganyar. “Kami siap mendukung dan memfasilitasi apa yang menjadi tanggung jawab kami demi kelancaran SangiRUN yang kedua ini,” ujarnya.
Panitia Penyelenggara SangiRUN Night Trail 2022, Andre Jonas, mengatakan salah satu hal yang penting untuk tetap dipertahankan dalam kegiatan ini adalah pelibatan masyarakat, karena SangiRUN Night Trail tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan Situs Sangiran, tetapi juga mempertahankan potensi lokal yang ada. Ia menuturkan, panitia menargetkan jumlah peserta sebanyak 250 orang untuk jarak lari 25 km.
“Jumlah pelari invitasi ada 25 orang. Kita membuka pendaftaran sampai 250 pelari untuk 25 km. Lalu akan ada yang 4 km juga sebagai bagian dari proses transisi,” tuturnya. Andre menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mendaftar dan mengetahui informasi lebih detail mengenai SangiRUN Night Trail 2022, dapat mengakses laman www.sangirun.com .