PURWOREJO, MENARA62.COM – Santri Pondok Pesantren Darul Arqom (PPDA) SMP Muhammadiyah Jono Bayan Purworejo telah lengkap mendapatkan suntikan vaksin sebanyak 2 kali. Vaksinasi terhadap para pelajar yang berumur 12 hingga 18 tahun telah mulai digalakkan. Kegiatan vaksinasi digelar di lingkungan PPDA SMP Muhammadiyah Jono pada Sabtu (11/9).
Selain mendukung percepatan program vaksinasi nasional, vaksinasi terhadap pelajar dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada siswa dari ganasnya Covid-19.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Jono, Erlinda Windiastranti mengemukakan, selain untuk mendukung program nasional, vaksinasi bagi pelajar di SMP Muhammadiyah Jono ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dan bentuk kepedulian sekolah terhadap siswa agar mendapat perlindungan dari virus Corona.
Dalam vaksinasi ini, pihaknya bekerjasama dengan Polres Purworejo sebagai penyedia vaksin dan tenaga vaksinator melalui program Merdeka Candi.
Jenis vaksin yang digunakan pada vaksinasi pelajar kali ini adalah vaksin Sinovac yang berjumlah 200 dosis vaksin.
“Untuk hari ini kami mengadakan kegiatan vaksinasi untuk para siswa SMP Muhammadiyah Jono, keluarga guru dan karyawan serta masyarakat sekitar sekolahan, ” ungkapnya.
Vaksinasi, lanjut Erlinda, dilakukan terhadap siswa kelas VII hingga IX yang berjumlah 58 siswa.
Total siswa sebenarnya berjumlah 70 siswa, namun 10 siswa tidak bisa dilakukan vaksinasi karena merupakan penyintas Covid-19 dan 2 siswa lainnya tidak lolos screning vaksinasi. Untuk vaksinasi dosis pertama telah dilaksanakan pada 14 Agustus 2021 lalu.
“Dari keluarga guru dan karyawan 50 orang dan 92 orang dari warga lingkungan sekitar SMP Muhammadiyah Jono. Untuk para guru dan karyawan sendiri semua sudah melakukan vaksinasi,” katanya.
Pihaknya berharap, semua peserta khususnya para siswa dapat memiliki imunitas yang baik agar terhindar dari Covid-19 setelah mendapatkan vaksinasi.
Sementara itu, perwakilan Humas SMP Muhammadiyah Jono, Maulidin menyampaikan, antusiasme para peserta khususnya para siswa sangat tinggi dalam mengikuti vaksinasi.
Dalam kegiatan vaksinasi juga tidak ada kendala yang berarti, karena sebelum vaksinasi para guru juga telah memberikan edukasi kepada para siswa mengenai manfaat dari vaksinasi.
“Memang ada satu dua siswa yang takut, tetapi akhirnya tetap mau divaksin, karena para siswa juga sudah mendapat edukasi terlebih dahulu. “Hal itu dilakukan agar pendaftar tidak membludak karena kuota hanya untuk 200 dosis vaksin,” jelasnya.
Untuk pendaftaran warga sekitar, tambahnya, pihak sekolah tidak membuka pendaftaran melainkan dengan melakukan pendataan terhadap warga di sekitar yang belum mendapatkan vaksinasi.
Teguh Priyono selaku Direktur PP Darul Arqom menyampaikan harapan bagi santri dan masyarakat yang telah melengkapkan ikhtiyar vaksinasi secara lengkapnya.
“Program kali ini harapan kami, pertama membantu pemerintah dan percepatan program vaksinasi dengan sasaran santri atau pondok pesantren. Kedua, menjadi ikhtiar bagi keluarga pondok untuk mencegah atau bahkan terhindar dari resiko penularan Covid-19. Ketiga, terbentuknya kekebalan kelompok dalam hal ini warga pondok pesantren. Dan juga memberikan kebermanfaatan terhadap lingkungan karena juga diikuti oleh masyarakat umum dan lebih lanjut dapat menjadi syiar edukasi santri, edukasi masyarakat dan syiar promosi untuk pondok” pungkas Teguh Priyono. (Akhmad M)