SOLO, MENARA62.COM — Melihat lebih dekat tentang peran penting Surakarta dalam perkembangan olahraga di Indonesia. Bagaimana sumbangsih stadion Sriwedari, Manahan dan Mangkunegaran sebagai salah satu lokasi mengembangkan olahraga diperlihatkan dengan sangat nampak jelas di sini. Ada beberapa foto koleksi Perpustakaan Nasional, Rekso Pustaka, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang cukup menarik untuk di lihat.
Kegiatan ini digelar oleh Komunitas sejarah asal Surakarta, Geschiephoria dengan persiapan 5 bulan bersama Mahasasiswa Sejarah UNS dan Monumen Pers. Acara ini juga dalam rangka memeriahkan suasana saat Asian Games 2018, ditambah persiapan menuju event Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh 9 September mendatang dengan situs-situs bersejarah di Indonesia merupakan sesuatu hal yang menyenangkan bagi peserta didik.
Untuk tujuan itu, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengerahkan 156 siswa kelas VI A, B, C, D dan D1 berkunjung ke di Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah.
”Tema Kausa Kridha Surakarta, Geschiephoria mengedukasi masyarakat tentang peran penting Surakarta dalam perkembangan olahraga di Indonesia, Dengan harapan siswa memperoleh pengalaman jurnalistik dan sejarah olahraga Indonesia serta menambah khasanah keilmuan bagi siswa tentang budaya dan sejarah olahraga Indonesia khususnya Solo melalui pengamatan dan wawancara,” ujar Imam Priyanto, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang turut mendampingi, Jumat (31/8/2018)
Selain itu jauh sebelum Stadion Manahan digunakan sebagai tuan rumah pertandingan Persis Solo maupun Timnas, ternyata di lokasi ini dulunya, sebuah lapangan pacuan kuda, yang rutin menggelar berbagai kejuaraan. Untuk Mangkunegaran, ternyata jaman dahulu juga jadi salah satu lokasi idaman untuk masyarakat berlatih, berbagai olahraga. Mulai dari lari, dansa, hingga anggar di gelar di beberapa titik di sana kala itu.
Salah satu siswi kelas VI Devinna Clarabelle yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara ia mengungkapkan, sangat senang mengikuti kegiatan ini. Karena bisa berlajar sekaligus wisata.
”Yang paling menyenangkan saya dapat kesempatan wawancara, mengamati foto berita dan tambah wawasan serta bisa belajar sejarah perkembangan olahraga di Indonesia,” ungkapnya.