SOLO,MENARA62.COM — Ahad (17/9/2017), SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah, mengadakan pengajian. Pengajian rutin yang dilakukan setiap dua bulan ini, dilakukan dalam rangka memperteguh dan memperkokoh ajang tali silaturahmi sebagai perwujudan aplikasi pendidikan karakter religius.
Pengajian yang diikuti seluruh guru, karyawan dan purna tugas dilaksanakan secara bergiliran. Pengajian ini dilaksanakan di rumah Wahyudi SPd yang beralamat di Sawahan RT. 02 RW. 01, Ngemplak Boyolali.
“Selain untuk silaturahim dan menginformasikan hal-hal terbaru program sekolah, Pengajian keluarga juga dimaksudkan untuk menambah wawasan keislaman dan keakraban serta kekeluargaan, tiga pokok tugas kepala sekolah, pertama memajukan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Kedua mensejahterakan warga sekolah,Ketiga peran serta aktif di amal usaha persyarikatan,” kata Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti SPd MPd, ketika memberikan sambutan.
Acara pengajian keluarga diisi dengan tausyiah oleh Yusuf Musthofa SE MHum dengan tema “cara masuk surga dengan menghidupkan sunah rasul baik di rumah, maupun instansi sekolah”.
Ustaz Yusuf Musthofa lalu mengupas QS Ar Ra’du ayat 23-24, yang artinya, “Surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum“. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”
Berdasarkan ayat Alquran Surah Ar Ra’du ayat 23-24 tersebut, kata ustaz Yusuf, berhubungan dengan ayat 20, yang artinya “(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian”, khususnya penegakan tauhid dan perjanjian dengan manusia, ada dua bekal cara meraih keberuntungan masuk surga. Pertama, seseorang yang memenuhi janji dengan Allah dan manusia. Kedua, menghidupkan sunnah.
“Adapun dua indikator memenuhi janji dan menghidupkan sunnah adalah di waktu maghrib, handphone, TV dimatikan untuk baca al Qur’an, sholat di masjid “perjalanan paling berat ke masjid”, bergiat sholat malam, perbanyak wudhu, istghfar, sedekah, salat rawatib, dzikir pagi dan sore, dan jangan merusak perjanjian manusia “tidak merusak perjanjian istri dan suaminya, akan memberikan nafkah lahir dan batin, serta jangan marah dengan cara berwudhu, mau marah membaca kalimat tayyibah/baik dan jangan merasa berkuasa, dan mudah tersinggung,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, di usia 40 tahun untuk selalu menjaga kesehatan. “Di usia 40 mulai rentan stress somatik, stress ekonomi, stress psikologi ditandai dengan timbulnya kebosanan, solusinya adalah sambunglah silaturahmi dengan sesama,” papar Yusuf Musthofa.