32.1 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Terima Penghargaan Dari RRI Surakarta

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) 1 Ketelan terima penghargaan dari Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Surakarta. Bersamaan hari libur nasional dan hari peringatan lahir Pancasila 1 Juni ‘Pancasila dalam tindakan bersatu untuk Indonesia tangguh’. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti, Rabu (2/6/2021).

“SD Muhammadiyah 1 Ketelan siap mendampingi dan melayani siswa terutama pada usaha kesiapan, pencegahan bagaimana generasi Z yang lahir saat teknologi digital tengah berkembang pesat, melek internet dibandingkan generasi-generasi sebelumnya tetapi juga menyukai radio,” ujarnya.

SDM 1 Ketelan, lanjutnya, sebagai lembaga yang berdiri sejak tahun 1935 dengan nama HIS Muhammadiyah, kemudian disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah RI menjadi SR Muhammadiyah 1 Ketelan.

Berbagai tantangan, hambatan dan cobaan sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang, masa Proklamasi Kemerdekaan, era ORLA, ORBA serta Reformasi, SD Muhammadiyah 1 Ketelan telah teruji dan tetap eksis dalam menyelenggarakan pendidikan yang unggul, Islami dan mendunia (UIM) walaupun di tengah pandemi Covid-19, mewabah sejak bulan Maret 2020 ditandai pengumuman pasien 01 dan 02 oleh Presiden Jokowi.

“Tentu dengan penghargaan dari RRI sebagai pemacu semangat bagaimana mendidik anak dalam pendidikan multikultural. Terima kasih kepada Kepala Seksi Siaran Tri Sejati SE MM yang telah memberi penghargaan dan mengapresiasi anak-anak dalam acara Radio Anak Indonesia di Programa 1 RRI,”ungkapnya.

Indonesia termasuk negara multikultural terbesar di dunia. Jumlah pulau Indonesia mencapai 13.000 pulau besar mauoun kecil. Populasi penduduk lebih dari 200 juta jiwa yang terdiri dari sekitar 300 suku dan 200 bahasa yang berbeda.

Indonesia menganut multireligius, karena masyarakatnya menganut beragam agama, Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha Konghuchu dan berbagai macam aliran kepercayaan. Kemajemukan bangsa Indonesia, selain khazanah kekayaan budaya nasional dan kekuatan bangsa tentunya perlu di rawat dari problematika, baik persoalan separatisme dan kerusuhan.

“Harapan dan masa depan bangsa di pundak anak-anak zaman now. Sesuai misi sekolah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran terintegrasi dengan pendidikan karakter, berbasis TIK dan budaya lokal,”pungkas Jatmiko, Wakasek Bidang Humas.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!