SOLO, MENARA62.COM — Ratusan Warga Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan, berkomitmen wujudkan dan bersinergi mendukung terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata). Komitmen itu diwujudkan di bawah binaan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jum’at, (23/03/2018).
Salah satu bentuk komitmen ini diwujudkan melalui memperbaiki fasilitas dan penyiapan dengan bekerja bakti membersihkan lingkungan. Selain itu, komitmen untuk mengajak perilaku hemat air, listrik, membuat aneka kerajinan dari bahan bekas, pengelolaan lingkungan, pembibitan tanaman obat, green school, pemilahan sampah baik organik dan an organik, serta penghijauan dalam konsep satu atap pembelajaran berbasis lingkungan menuju sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti SPd MPd mengatakan, visi sekolah ialah membentuk lembaga pendidikan unggul kompetitif dengan sumber daya insani yang berakhlaq mulia. Symber daya ini berkarakter utama, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehat, dan peduli lingkungan hidup.
Untuk itu, pendidikan lingkungan menjadi fokus kegiatan sekolah untuk mewujudkan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup.
“Kita ingin membangun budaya lingkungan, bagaimana pengetahuan tentang lingkungan dapat diajarkan, di sana supaya tercipta generasi milenial yang kontinue memiliki kesadaran akan arti pentingnya menjaga lingkungan,” kata Sri Sayekti, saat praktik baik bergotong royong membersihkan lingkungan bersama warga sekolah.
Sri Sayekti menyebutkan, dengan adanya penerapan konsep maupun teori ini di sekolah, tidak serta merta menjadi materi pembelajaran. Peserta didik dan guru lebih difokuskan menerapkan langsung kebiasaan menjaga kebersihan di setiap aktifitas di sekolah maupun di rumah.
Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Jatmiko mengatakan, perlu kerja keras dan kerja sama dari semua pihak, mulai dari sekolah, komite dan orangtua siswa untuk mewujudkan sikap menekankan kesadaran untuk cinta pada lingkungan.
“Karena, kalau satu saja dari komponen-komponen tersebut tidak sinergi, maka akan sangat sulit terealisasi, Rabu, 28 Maret 2018 sekolah juga akan ada pembinaan dan visitasi,” katanya.
Dia menjelaskan, jika di kalkulasi terus terang kekuatan internal di sekolah selalu di dukung positif.
“Kekuatan eksternal yang sangat besar di luar sana yang selama ini membantu sekolah. misalnya dari sisi sarana dan prasarana, Toilet kami pisah antara laki-laki dan perempuan. Kalau toiletnya bersih, bisa dipastikan kebersihan yang lain juga bisa dijaga,” katanya.