32.7 C
Jakarta

Sejarah Islam Indonesia Berasal Dari Azerbaijan?

Baca Juga:

Dubes RI untuk Azerbaijan saat mengunjungi kompleks pemakaman kuno di Azerbaijan Tengah.

MENARA62.COM – AZERBAIJAN – Dubes Indonesia untuk Azerbaijan Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA yang didampingi oleh Dosen dan peneliti dari FIB UI yang juga pakar studi Persia Bastian Zulyeno.,Ph.D melakukan kunjungan ke nisan kuno di daerah Sundu dan Maraza Azerbeijan. Nisan yang ditemukan tersebut diperkirakan berasal dari abad 11-12 M yang bertempat di dua lokasi di Provinsi Azerbaijan Tengah.

Menurut Bastian yang juga datang ke Azerbaijan bermaksud melakukan pre-riset, bahwa ada kemiripan nisan yang ada di Azerbaijan dengan nisan yang ada di Barus dan Aceh. “Ini ada kemiripan sekali nisan – nisan di Barus dan Aceh dengan nisan yang kami temukan di Azerbeijan,” ungkap Bastian ketika berada didi loka penemuan nisan di Azerbaijan Tengah, Selasa, 5/6.

Bentuk nisan makam kuno di Azerbaijan mirip dengan nisan makam di Barus dan Aceh.

Hal ini dikuatkan dengan pendapat Bastian yang mengatakan jika dilihat dari material culture, nisan-nisan tersebut memiliki inskripsi dan simbol – simbol sufi seperti sepatu dan lentera, syair – syair Persia yang biasa ditulis pada nisan, yang umumnya terdapat pada pemakaman tokoh sufi atau raja – raja. Begitu juga jika dilihat dari lokasi pemakaman yang ada di atas bukit.

Diketahui bahwa masyarakat Islam Indonesia merupakan mayoritas di negerinya dan di dunia, namun sejarah masuk dan berkembangnya agama ini untuk pertama kali di wilayah ini masih menjadi bahan perdebatan. Sampai kini, belum ada kesepakatan di antara para sejarawan mengenai awal kedatangan Islam serta juga asal pembawa ajaran tersebut.

Sementara ini teori-teori yang ada tentang masuknya Islam ke Nusantara atau kepulauan Indonesia, dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama menyebutkan bahwa penyebaran agama Islam ke Indonesia telah terjadi pada abad ke-7 M, yang berarti hampir bersamaan dengan meluasnya kekuasaan daulah Islamiyyah di bawah kekuasaan Bani Umayyah (661-750) ke luar wilayah Jazirah Arab yang sekarang disebut sebagai “Timur-Tengah”.

Pendukung teori pertama ini antara lain: W.P. Groeneveldt, T.W. Arnold, Syed Naquib Al-Attas, J.C. van Leur, Hamka, dan Uka Tjandrasasmita. Sedangkan kategori teori kedua mengatakan bahwa penyebaran Islam ke wilayah kepulauan Indonesia baru terjadi pada abad ke-13 M. Pendukung dari kategori teori kedua ini antara lain: C. Snouck Hourgronje, R.A. Kern, J.P. Moquette, dan Haji Agus Salim. Artinya Islam menyebar ke Nusantara pada masa Bani Abasiyyah (750-1258 M) menjadi penguasa di Timur Tengah.

Menurut Dubes RI jika kita merunut pada ke-dua teori terebut. Islam pada masa periode perkenalan dan penyebaran, datang dari wilayah Kaukasus, khususnya Azerbaijan yang saat itu masuk dalam wilayah Persia raya.

Hal ini menguatkan tentang gelombang kedatangan Islam di Indonesia. “Selain dari Jazirah Arab juga dari wilayah kaukasus, Azerbaijan yang dibawa oleh para kaum sufi Asia Tengah yg memang tempat berkembang pesatnya gerakan tareqat,” kata Husnan.

Husnan dan Bastian pun berharap jika penemuan awal ini dapat membuka riset lebih lanjut yang berkeanaan dengan sejarah awal mulanya islam datang ke Indonesia yang sampai hari ini masih bias informasinya. Khususnya hubungan antara Nusantara-Kaukasus, khususnya Azerbaijan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!