BANDUNG, MENARA62.COM – Sekjen MUI buya Amirsyah Tambunan mengapresiasi Apel Akbar Kokam dalam rangka konsolidasi kekuatan umat untuk kemaslahatan bangsa di halaman parkir Universitas Muhammadiyah Bandung (30/6/24).
Rektor UM Bandung Bandung Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, MSc menyatakan bahwa apel Akbar di hadiri Kokam 2140 orang dalam rangka Milad ke 8 Universitas Muhammadiyah Bandung yang telah mengalami kemajuan dengan akreditasi baik sekali dan di peroleh Maret 2024.
Perkembangan mahasiswa saat ini 5393 orang dalam 18 prodi seperti teknik industri, tehnik industri halal bidang pangan, tehnik agro industri, dll. UM Bandung terus berkomitmen untuk berkontribusi guna kemajuan umat dan bangsa.
“Kami berharap Kokam mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan yang mengganggu aset amal usaha Muhammadiyah. Hal ini penting agar mampu merespon ketidak pastian situasi global dan nasional, ” ujar Rektor UMB.
Dalam kesempatan yang sama Kapolda Jabar mengatakan Apel siaga ini mampu memupuk kebersamaan dan kekompakan untuk mempersiapkan kader kokam dengan memiliki kecerdasan, karakter yang unggul sehingga mampu kompetitif dalam persaingan global kata Inspektur Jenderal Polisi Dr. Akhmad Wiyagus, S.IK., M.Si.
Dalam amanat Milad Prof. Dr. Haidar Nashir M.Si mengatakan bangga dalam tempo tiga hari Kokam sanggup hadir melakukan konsolidasi. Hal ini sejalan kelahiran Kokam 1 Oktober 1965 hadir untuk menyelamatkan Indonesia dari berbagai ancaman.
Demikian juga kehadiran HW sebagai organisasi kepanduan tertua di Indonesia (lahir pada 1918), HW telah melahirkan tokoh Panglima Besar Jendral Sudirman telah berperan dalam mengawal dan mengisi kemerdekaan. Sedangkan Tapak Suci lahir 1 Juli 1963 untuk bela tanah air Indonesia agar memiliki ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Lebih lanjut Prof Haidar Nasir mengatakan agar UM Bandung salah satu dari 172 Universitas Muhammadiyah se Indonesia mampu berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh sebab itu organisasi besar Muhammadiyah telah berdiri sejak tahun 1912 dalam kondisi Indonesia terjajah dan tertinggal, bangsa ini bangkit bersama Muhammadiyah. Untuk itu Muhammadiyah terus mendorong semua komponen masyarakat dan bangsa agar bangkit berdasarkan nilai-nilai ke Islaman dan kebangsaan.
Telah terbukti Muhammadiyah bersama komponen bangsa lainya yang mendukung Indonesia agar merdeka bangsa 1945 seperti dalam menghadapi berbagai di dinamika kebangsaan terus berkontribusi merumuskan Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.
Sebagai bukti nyata dari rahim Muhammadiyah lahir Pahlawan Nasional antara lain K.H. Ahmad Dahlan, Panglima Sudirman, Buya Hamka, Kasman Singodimejo, Lampran Pane, dan lain lain.
Hal yang aktual dalam menghadapi musibah seperti Covid 19, Muhammadiyah juga bertekad membantu nilai- nilai kemanusiaan sehingga Muhammadiyah mendapat penghargaan nasional dan internasional.
Oleh karena itu kata Haidar dalam kesempatan ini Muhammadiyah kembali menyatakan komitmen dengan tegas; pertama, Muhammadiyah organisasi kemasyarakatan terus mengemban risalah Islam berkemajuan untuk memajukan peradaban umat dan bangsa.
Kedua, Muhammadiyah organisasi besar harus mampu menjaga dan menyelamatkan marwah bangsa yang bermartabat.
Ketiga, sikap Muhammadiyah yang bersifat kolektif kedalam dan keluar dengan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
Keempat, Muhammadiyah lapang dada dan luas pandangan dalam menghadapi berbagai ancaman;
Kelima, mengajak komponen bangsa agar jauhi korupsi dan perbuatan tercela lainnya.
Keenam, mengajak media untuk menjunjung tinggi keadaban, karena itu jauhi berita hoax, hanya mengejar reting dan lain lain.
Ketujuh, dalam memahami Islam mengedepankan pendekatan memahami nash (bayani), secara pendekatan akal sehat (burhani), secara spritual ( infani).
“Hal ini penting agar menjauhi pandangan yang dangkal, ektrim; kedelapan, agar anggota dan simpatisan Muhammadiyah cerdas, bijaksana . Jauhi bertindak sendiri yang merugikan persyarikatan Muhammadiyah,” pungkasnya.