27.3 C
Jakarta

Sekjen MUI Mengajak Para Dai Menguasai Media Teknologi Sebagai Media Dakwah

Baca Juga:

KOTA SORONG, MENARA62.COM – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) buya Dr. Amirsyah Tambunan menjadi pembicara dalam kegiatan seminar nasional program studi bimbingan penyuluhan Islam (BPI) fakultas syariah dan dakwah IAIN Sorong dengan tema “Dakwah Kultural dan Multidimensi di Papua” menyampaikan bahwa peran MUI dalam mengembangkan dakwah kultural dan multidimensi di Era Digital untuk mewujudkan Baldatul Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, Sabtu (19/10/2024).

Ia menjelaskan visi dan misi MUI antara lain ingin mewujudkan masyarakat berkualitas dalam bingkai negara yang baik, penuh ampunan Allah. Untuk itu diperlukan metodologi dakwah yang sejalan dengan misi MUI melalui dakwah amar makruf nahi munkar dalam bingkai ukhuwah Isalamiyah, basyariah dan wathaniyah. Ia mengajak para Dai harus menguasai media teknologi sebagai media dakwah sehingga dapat mengembangkan cakupan dakwah.

Sebaliknya cyber jangan sampai menjadi ancaman dalam berdakwah ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu sebabnya wajib hukumnya menggunakan teknologi untuk memperkuat dakwah, sebaliknya haram hukumnya menyebar luaskan berita hoax, fitnah dan adu domba (namimah) karena dapat merusak tatanan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sementara itu Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA sebagai ahli antropologi pembicara kunci dalam seminar Nasional, mengatakan dakwah dengan pendekatan multi kultural sangat diperlukan dalam rangka pengembangan dakwah di Papua Barat Daya.

Dakwah dengan pendekatan multi kultural mempunyai daya tarik bagi masyarakat yang beraneka ragam agama, suku dan etnis lebih dari 200 suku dan bahasa. Dakwah dalam pendekatan budaya bukan saja berdampak luas pada lahan dakwah, tapi juga dapat mewujudkan tatanan masyarakat tertib, aman dan damai.

Kesempatan yang sama Dekan Fakultas Syariah dan Dakwah (Syardak) Dr Surahman Amin, Lc MA mengatakan bahwa materi dakwah. Para Dai dituntut memperolah bekal  materi dakwah yang aktual dan menyentuh kepada kepentingan masyarakat. Masyarakat yang bersifat multi kultural bagian dari lahan dakwah yang untuk mengajak berbuat baik dan mencegah dari perbuatan munkar.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!