28.3 C
Jakarta

Kunjungan Sekolah Asal Bangka Belitung di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta kedatangan tamu dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Salah satu sekolah swasta, SMP Muhammadiyah Muntok Bangka Barat melakukan kunjungan pada Ahad (7/1/2017). Kunjungan tersebut bertempat di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat (PK) Surakarta, Jalan Pleret Raya 9 Banyuanyar Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam kunjungan tersebut, juga ikut Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung yang sekaligus ketua LPMP Bangka Belitung, Enang Ahmadi dan Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Baidowi.

Enang Ahmadi mengungkapkan, kunjungan ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Bangka Belitung sekaligus ingin mengkloning sistem dan program pendidikan di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat. Sekolah ini, terdiri atas KB-TK, SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. Menurut Enang, sistem dan program di Perguruan Muhammadiyah PK Surakarta ini, memiliki banyak keunggulan-keunggulan.“Kunjungan dan silaturahim yang kami lakukan untuk membantu percepatan pendidikan di SD dan SMP Muhammadiyah Bangka Belitung. Kami ingin menjadikan sekolah hebat dan selalu berprestasi,” kata Enang.

Drs Marpuji Ali MSi, selaku ketua Komite Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta menjelaskan, awal berdirinya sekolah ini berada di Masjid Kottabarat menjelang tahun 2000-an. Sekolah ini dinamakan program khusus, dengan kekhususan pada program kurikulum syariah. Nilai-nilai syariah dijadikan landasan dalam kurikulumnya.

“Penerapan kurikulum syariah pada sains syariah seperti menjelaskan sumber energi bukan hanya matahari melainkan mengarah pada Mahapencipta matahari yaitu Allah SWT. Nilai-nilai ketauhidan dimasukkan di dalamnya,” paparnya.

Marpuji Ali juga menjelaskan, membangun sebuah sekolah perlu merangkul semua pihak termasuk tenaga-tenaga muda yang berjiwa visioner. Sekolah baru jangan memikirkan provit terlebih dahulu, tetapi perlu berusaha bersama untuk membuat sejarah. Selain itu, tenaga pendidik jangan diposisikan seperti sapi perah. Mereka perlu mendapatkan sesuatu agar bisa berkembang.

“Rahasianya ya kami selalu bertemu untuk melakukan evaluasi dan motivasi. Motivasi untuk membuat sejarah. Untuk itu perlu totalitas berusaha secara ikhlas dan professional. Amal perlu keikhlasan sedangkan usaha perlu profesionalitas,” ungkapnya.

Diskusi pun mengalir membahas tentang kurikulum, sister school, peningkatan budaya kerja, manajemen meraih kepercayaan masyarakat, pola komunikasi internal dan eksternal sekolah, hingga rencana magang guru.

Harapan yang disampaikan Prof Dr Baidowi adalah terjalin silaturahmi yang baik antara pendidikan Muhammadiyah di Bangka Belitung dengan Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta.

“Harapannya bisa tercipta sister school sehingga bisa mencontoh sistem pendidikan di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta,” jelasnya.

Kepala SMP Muh PK memberikan buku dan majalah
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!