PEKANBARU, MENARA62.COM – Pengurus Besar Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indragiri Hilir gelar Musyawarah Besar (Mubes) ke XIII. Kegiatan Mubes dibuka resmi oleh Bupati Indragiri Hilir, H.M. Wardan dan dihadiri oleh peserta dari berbagai Pimpinan Paguyuban Kecamatan se-Kabupaten Indragiri Hilir.
Musyawarah ini dilaksanakan dari tanggal 16-17 Oktober 2020 Gedung Auditorium DISNAKER Provinsi Riau, Jl. KH. Pepaya, Sukajadi Kota Pekanbaru.
Kegiatan berjalan dengan lancar diawal namun ketika tengah malam terjadilah chaos. Chaos terjadi karena peserta yang mempunyai hak suara penuh di usir oleh peserta hak suara peninjau. Akibatnya, 8 Paguyuban Kecamatan dari 12 Paguyuban Kecamatan yang ikut dalam MUBES tersebut tarik mundur dari forum sehingga persidangan dinyatakan gagal karena tidak mencapai kqorum.
Topan, Ketua dari Paguyuban Kecamatan Teluk Belengkong mengatakan seharusnya proses musyawarah mengikuti mekanisme yang sesuai dengan pedoman organisasi. Namun didalam forum itu sudah tidak lagi steril, banyak dari peserta yang tidak lagi mahasiswa ikut masuk ruangan mengatasnamanakan suara peninjau. “Mereka tidak bisa dibuktikan dengan data verifikasi kepada panitia namun tetap saja tidak mau meninggalkan ruangan Mubes,” ungkapnya
Model pemilihan yang seperti ini, lanjut Topan, tidak akan dapat menghasilkan pemimpin yang baik, jujur dan adil. Sehingga pada akhirnya beberapa Paguyuban yang mempunyai hak suara penuh menyatakan MUBES PB HIPPMIH yang dilaksanakan pada tanggal 16-17 Oktober 2021 gagal dan harus melakukan MUBES ulang
 ke XIII pada 16-17 Oktober 2021){kind=link}