27.3 C
Jakarta

Seni Untuk dan Milik Semua

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM–Denting gitar memecah malam sunyi di dalam sebuah ruang yang sedikit temaram. Suara lantang pun melaung di antara petikannya. Kata-kata berteriak dan diteriakkan. Mengusir sunyi pada malam itu. Sebuah panggung kecil menjadi tempat berdirinya sekelompok seni yang menamakan diri Grup Tanpa Nama dengan musikalisasi puisinya menjadi pembuka pada acara Selaci (Seni Lapak Cikini).

Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Jumat malam (24/02) menjadi ruang pertunjukan bagi beberapa sastrawan Indonesia dari beberapa daerah. Acara tersebut bernama Selaci, diadakan oleh aktivis seni TIM dan dimotori oleh Remy Novaris. Selaci pada malam itu dihadiri oleh banyak sastrawan dari berbagai daerah bahkan ada yang datang dari negara tetangga, yaitu Malaysia. Sastrawan yang hadir turut membacakan puisi-puisinya dengan beragam tema yang dibawanya. Salah satu di antaranya adalah Remy Sylado membaca puisinya yang penuh kritik terhadap kondisi sosial saat ini. Beberapa sastrawan lainnya seperti Jose Rizal Manua, Eka Budianta, Ratna Ayu Budhiarti juga membaca puisi yang serupa, yaitu mengenai kondisi sosial di negeri ini. Tidak hanya itu, seniman lainnya juga menampilkan beberapa pertunjukan lainnya seperti pantomin dan pertunjukan lainnya.

Selaci digelar guna mengajak para pegiat seni dan sastrawan lainnya untuk berbagi dan menjadikan seni milik semua orang. “Dengan seni kita rawat Indonesia tanpa diskriminasi. Acara Selaci ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berekspresi dan akan ada lagi pada bulan berikutnya dengan rangkaian acaa yang sama,” ucap Remy Novaris pada Menara62.com. “Dengan seni kita rawat Indonesia tanpa diksriminasi,” itulah tema acara malam itu. Selain menjadi ruang pertunjukan, Selaci juga memberi ruang bagi seniman dan masyarakat jika ingin membuka lapak (dalam hal ini yang berkaitan dengan seni) disediakan tempat di altar depan Galeri Cipta II selama pertunjukan.

Acara Selaci rencana akan diadakan lagi pada bulan berikutnya di tempat yang sama dan sastrawan yang berbeda. Harapan diadakannya acara tersebut adalah untuk menjaga dan merawat negeri ini dengan seni. Sebab seni adalah sesuatu yang dekat dengan siapa pun dan apa pun di dunia ini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!