JAKARTA, MENARA62.COM — Seniman bahas strategi membangun seni rupa Indonesia masa depan. Seniman bersama pemerintah, pengamat, kritikus dan penikmat seni perlu duduk bersama dalam satu wadah untuk merumuskan perkembangan seni rupa di Tanah Air. Bersatunya berbagai elemen seni tersebut penting guna membaca sekaligus menyusun strategi membangun seni rupa Indonesia menuju seni rupa masa depan yang lebih bergairah dan berkualitas.
Dinamika praktek, pergerakan serta perkembangan seni rupa Tanah Air sepanjang tahun 2018 ini sedikit banyaknya telah memberikan inspirasi sekaligus pembelajaran bagi para seniman dan kalangan lain yang berhubungan dengan seni. Dengan kata lain, inspirasi dan pembelajaran ini menjadi salah satu “modal” bagi seniman, pemerintah, pengamat dan semua kalangan untuk membaca perkembangan seni rupa.
Artinya, akhir tahun 2018 kata Bambang Bujono, kritikus seni rupa, menjadi semacam momen untuk kita duduk bersama membincang sekaligus merefleksi beberapa perkembangan Seni Rupa Indonesia.
“Hal itu dilakukan dengan harapan agar ke depan kita (seniman, perupa, pemerintah, pengamat, kritikus, kolektor, akademisi) bisa memberikan aksentuasi yang lebih sekaligus merumuskan kemajuan seni rupa Tanah Air di masa depan,” kata Bambang di sela Diskusi Nasional: Refleksi dan Proyeksi Seni Rupa Indonesia 2018-2019, Senin (17/12).
Diskusi nasional tersebut digelar Jupri Art Gallery, Para Pengurus Balai Budaya, dan sejumlah masyarakat seniman.
Selain Bambang Bujono, hadir sebagai pembicara lainnya adalah Amir Sidharta, pengamat seni rupa dan Bonnie Triyana, seorang sejarawan.
Bambang Bujono, yang selama beberapa dasawarsa konsisten dalam mengamati dan mengkritisi perkembangan Seni Rupa Indonesia, memaparkan beberapa catatan perkembangan dan perbandingan proses kreatif dalam seni rupa, dari masa ke masa hingga hari ini.
Sedang Amir Sidharta, yang aktif dalam mengurusi museum seni rupa dan kegiatan lelang karya seni rupa, mempresentasikan tentang trafik karya seni rupa mulai dari para peseni sampai ke tangan para apresian dan kolektor. Ia juga akan menjelaskan tentang peta perjalanan karya seni rupa dan strategi penjualan/ pemasaran karya seni rupa yang efektif.
Sementara Bonnie Triyana dalam kesempatan tersebut banyak menyoal kronologi perkembangan Seni Rupa Indonesia dan perbandingan dengan beberapa karya seni rupa mancanegara. Selain itu, sejarawan yang namanya kini popular tersebut juga menjelaskan tentang kriteria karya seni rupa yang pantas dicatatkan dalam dokumentasi kesejarahan.