JAKARTA, MENARA62.COM — Indonesia akan dilintasi gerhana matahari sebanyak 13 gerhana matahari sepanjang tahun 2020-2100, seperti dilansir dari laman lapan.go.id.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana Matahari: gerhana Matahari total, cincin, parsial, dan hibrid. Bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada Matahari, berjarak 400 kali lebih dekat ke Bumi; kombinasi ini menyebabkan kedua benda langit ini tampak hampir sama besar bila diamati dari permukaan Bumi,
Selain itu, dalam peredaran Bumi mengitari Matahari dan peredaran Bulan mengitari Bumi tidaklah dalam berbentuk lintasan sempurna, tetapi lebih elips, menyebabkan jaraknya dari Bumi berubah dari waktu ke waktu, sehingga hal ini menyebabkan tampak menjadi berbagai bentuk gerhana. Akan tetapi gerhana tidak terjadi setiap saat, karena lintasan orbit Bulan mengitari Bumi sedikit miring 5 derajat terhadap lintasan Bumi mengitari Matahari (bidang ekliptika). Gerhana Matahari terjadi ketika pada suatu ketika Bulan berada di sekitar bidang ekliptika, biasanya pada saat bulan baru, tetapi tidak setiap bulan baru terjadi gerhana.
Bayangan yang dibentuk akibat piringan Matahari tertutup oleh Bulan ada tiga macam, yaitu umbra, penumbra, dan antumbra (lihat gambar). Apabila bayangan yang terbentuk adalah bayangan inti ketika seluruh piringan Matahari ditutupi oleh Bulan maka disebut sebagai umbra, sedangkan apabila tertutupi sebagian maka yang terbentuk adalah penumbra, sedangkan ketika bayangan yang terbentuk lebih kecil dari piringan Matahari maka disebut sebagai antumbra. Umbra yang terbentuk sangatlah sempit di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan gerhana Matahari tidak selalu berada di tempat yang sama dari waktu ke waktu. Keempat jenis gerhana yang tampak dari Bumi tersebut adalah:
1. Gerhana Matahari total, ketika Bulan menutupi seluruh piringan Matahari, sehingga pada kesempatan ini biasanya korona Matahari yang biasanya tidak terlihat dapat dilihat langsung pada saat totalitasnya. Gerhana Matahari total terjadi di wilayah yang dilewati oleh bayangan umbra.
2. Gerhana Matahari cincin (annular), yaitu ketika bulan berada tepat di tengah-tengah Matahari dan Bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran piringan Matahari. Hal ini menyebabkan Matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi Bulan yang tampak sebagai bundaran gelap. Daerah yang terlewati bayangan antumbra akan mengamati gerhana dalam bentuk ini.
3. Gerhana Matahari parsial terjadi ketika Bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara Matahari dan Bumi, sehingga hanya menutupi sebagian matahari. Fenomena ini biasanya juga terlihat di banyak titik di luar jalur gerhana total atau cincin.
4. Gerhana Matahari hibrid adalah gerhana yang oleh sebagian pengamat dapat dilihat sebagai antara gerhana total dan sebagian yang lain sebagai gerhana cincin. Gerhana campuran seperti ini cukup langka.
Namun, sempitnya lintasan gerhana tersebut, tidak selalu ada gerhana Matahari yang bisa diamati dari Indonesia.