30 C
Jakarta

Serap Aspirasi, Sri Purnomo Temui Pengrajin Mendong Minggir

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman, Sri Purnomo mengunjungi industri kerajinan mendong di Plembon, Sendangsari, Minggir, Selasa (25/7).

Dalam kegiatan Sambang Industri Kecil Menengah (IKM) bersama rombongan dari Dekranasda dan Disperindag Sleman itu, Sri Purnomo menyerap sejumlah aspirasi langsung dari para pelaku usaha dengan cara diskusi.

Dalam sambutannya, Sri Purnomo menyampaikan bahwa kegiatan turun ke bawah dan berdiskusi seperti ini dinilainya sangat efektif untuk menemukan problematika yang dialami oleh para pelaku usaha.

“Dengan kegiatan ini kita berharap menemukan jawaban yang spesifik dari para pelaku usaha ini mengenai kendala dan tantangan yang dihadapi. Dan ini langkah yang bagus untuk kemudian membuat terobosan-terobosan baru yang akan diterapkan,” ungkap Sri Purnomo.

Menurutnya, di era teknologi dan media sosial yang semakin maju merupakan tantangan baru yang dihadapi berbagai usaha termasuk kerajinan mendong.

Meskipun bukan tergolong kerajinan modern, namun para pelaku usaha mendong juga diminta untuk mengikuti perkembangan yang ada untuk memperluas jangkauan pasar dan konsumen.

“Saya lihat para pengrajin mendong ini sudah berumur semua. Tapi ini yang jadi tantangan ke depan. Tentunya dibutuhkan kolaborasi dari kelompok itu sendiri dengan menggandeng anak-anak muda di sekitar untuk ikut membantu. Dari organisasi (dekranasda) juga terus mengembangkan sisi pemasaran lebih massif lagi,” terang Sri Purnomo.

Sementara, Ketua Perwakilan Kelompok Pengrajin Mendong, Dwiyanto menyambut baik kegiatan serap aspirasi yang dilakukan Dekranasda Sleman. Dengan kegiatan seperti ini, pengrajin dapat menyampaikan masalah yang dihadapi dan berharap ada solusi dan dukungan untuk terus berkarya.

“Kegiatan ini sangat kami nantikan karena mendong sendiri merupakan salah satu kerajinan yang sudah punya branding dan merek. Kami mengharapkan support dan dukungan untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha ini,” kata Dwiyanto.

Dwiyanto menambahkan kendala yang dihadapi pengrajin mendong saat ini yakni persaingan pasar dan regenerasi pengrajin yang tidak ada. Khususnya, regenerasi pengrajin ini yang menjadi masalah pokok dan belum ada solusi hingga saat ini.

“Rata-rata pengrajin disini usianya sudah lanjut. Dan minat anak-anak muda yang kurang untuk terjun di usaha mendong ini. Serta kita masih kesusahan bagaimana produk-produk dari mendong ini bisa masuk di hotel dan resto di Sleman,” pungkas Dwiyanto.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!