30 C
Jakarta

Sikapi Tragedi Pertandingan Bola di Kanjuruhan, Ketum Kowani Imbau Hindarkan Anak dari Kegiatan Berisiko Rusuh

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Tragedi pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang membawa korban jiwa lebih dari seratus supporter bola Arema mengundang rasa keprihatinan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Dalam siaran persnya Senin (3/10/2022), Ketua Umum KOWANI Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi pertandingan sepakbola yang memilukan tersebut.

Sebagai organisasi federasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia serta merupakan bagian dari Internasional  Council of Women (ICW ) dan memiliki anggota organisasi sebanyak 102, KOWANI menyesalkan tragedi tersebut. Terlebih dari ratusan korban meninggal dunia tersebut terdapat korban perempuan dan anak-anak.

“Kami turut prihatin dan menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam terhadap korban tragedi yang menimpa sebagian penonton sepak bola tersebut terutama korban perempuan  dan anak-anak,” kata Giwo.

Dalam tragedi tersebut  KOWANI berpendapat bahwa bukan pada tempatnya lagi saling menyalahkan antar satu pihak dengan pihak lain. Apalagi jika sikap saling menyalahkan tersebut memiliki potensi memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa. “Jangan memprovokasi, jangan pula mudah terprovokasi. Beri kesempatan aparat untuk melakukan proses penyelidikan hingga tuntas,” lanjut Giwo.

Perempuan anggota KOWANI yang memiliki kedudukan sebagai Ibu Bangsa diakui Giwo mempunyai tanggung jawab moral untuk melindungi  anak-anak dari kegiatan yang berisiko dan berpotensi membahayakan jiwa. Termasuk dalam hal ini, mendatangi kerumunan massa dalam jumlah yang sangat besar seperti menonton pertandingan bola di lapangan.

Menurut Giwo, hendaknya risiko-risiko tersebut sudah dimitigasi oleh para perempuan dengan tujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak-anak. Fanatik terhadap bola tidak salah, tetapi membawa anak-anak menonton dalam kerumunan massa yang besar tentu juga berisiko sehingga sebaiknya dihindari.

KOWANI juga mengimbau kepada para pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kompetisi persepakbolaan, untuk mengevaluasi kembali kegiatan-kegiatan yang melibatkan kerumunan massa dalam jumlah yang sangat besar. Prosedur dan protokol keamanan harus dipastikan berjalan dengan baik dan sempurna, sebelum memutuskan menggelar pertandingan akbar.

Kepada Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora,  KOWANI mengimbau  untuk terus mengedukasi masyarakat agar kejadian tragis ini tidak terulang lagi.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!