JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan salah satu penyebab masih terjadinya kecelakaan kapal laut di perairan Indonesia adalah persoalan human factor yang belum ditangani dengan baik oleh operator.
“Masalah human factor sementara ini memang belum ditangani secara baik, khususnya untuk marine (laut). Oleh karena itu KNKT menjalin kerjasama dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) dan Safemode Consortium dari Inggris untuk mengetahui bagaimana implementasi human factor di sana (Inggris),” jelas Soerjanto Tjahjono disela-sela Safemode Symposium di Jakarta, Senin (24/10).
Upaya untuk mendapatkan informasi penting terkait keselamatan pelayaran ini, kata Soerjanto, KNKT selain menghadirkan pembicara dari ITS Surabaya juga mendatangkan akademisi dari Inggris. “Kita ingin mendapatkan informasi dan mengadopsi bagaimana implementasi human factor di Inggris bisa dilaksanakan di dunia pelayaran Indonesia,” kata Soerjanto.
Soerjanto mengatakan, kecelakaan laut selama ini banyak disebabkan oleh hal-hal sepele yang disebabkan human factor itu. Ia mencontohkan bagaimana mekanisme komunikasi yang tidak efektif antara satu kapal dengan kapal lainnya. Seharusnya, kata Soerjanto, pada momen-momen tertentu mereka (kru kapal-red.) harus saling mengingatkan, misalnya jangan main handphone ketika mau sandar, dan sebagainya.
Ia mencontohkan kecelakaan kapal di Balikpapan yang terjadi akibat tidak adanya hubungan yang baik antara kapten kapal dengan anak buahnya, dan pada momen tertentu tidak saling mengingatkan, akibatnya terjadilah kecelakaan itu. “Masalah komunikasi ini begitu penting dalam meningkatkan keselamatan pelayaran,” tegas Soerjanto.
Ia berharap, unsur regulator yang terlibat dalam kegiatan ini dapat mengadopsi berbagai masukan, sehingga hal-hal krusial dalam dunia pelayaran dapat diimplementasikan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di Tanah Air
Simposium bertajuk ‘Human Factors in Maritime Safety’ ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain Atiel Nurwahyudi dari KNKT, Alif Hastono, Independent Marine Surveyor, Setyo Nugroho dari ITS, Maria Carrera dari World Maritime University, Sweden, Rafael Emek Kurt dari University of Strathdyde, UK, dan dua pembicara kunci yaitu Osman Turan dari University of Strathdyde, UK serta Eko Budi Djatmiko dari ITS Surabaya.