MOSKOW, MENARA62.COM — Pelajar Indonesia dan Rusia menggelar Seminar Internasional Kepahlawanan yang bertema “Meneladani Perjuangan Pahlawan Bangsa” yang diadakan Sekolah Indonesia Moskow didukung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow, International Public Organization (IPO) dan Academy of Public Administration (APA).
Seminar diikuti 58 pelajar dari Sekolah Indonesia Moskow dan 21 sekolah Rusia berasal dari Moskow dan juga luar Moskow, seperti Sergiev Posad, Krasnoarmeysk, Krasnogorsk, Korolyov, Dmitrov, Balashiha, Novovolkovo, dan bahkan St. Petersburg yang berjarak sekitar 850 kilometer dari Moskow, demikian keterangan Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan dan Sosial Kebudayaan (Pensosbud) KBRI Moskow, seperti dilansir Antara, Ahad (12/11/2017).
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mengatakan, sama seperti Indonesia, Rusia juga memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Para pahlawan di Indonesia dengan peralatan yang sangat sederhana berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan melawan musuh yang jauh lebih canggih persenjataannya, seperti dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur.
Bangsa Rusia, menurut diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI itu, juga berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh yang jauh lebih besar dan lebih canggih persenjataanya, seperti dalam pertempuran Borodino tahun 1812.
“Para pahlawan kita telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Perjuangan mereka harus dihargai dan diteladani oleh semua generasi penerus bangsa,” demikian M. Wahid Supriyadi.
Sekolah Indonesia Moskow, didukung KBRI Moskow juga akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan lainnya, yaitu pertandingan olahraga bulu tangkis Indonesia-Rusia bekerja sama dengan Asosiasi Pecinta Bulu Tangkis Rusia di Moskow, dan pergelaran seni budaya Indonesia-Rusia pada tanggal 15 November 2017 bekerja sama dengan Sekolah No. 16 di Sergiyev Posad, sekitar 75 kilometer arah timur laut dari Moskow.
Seminar itu, antara lain dihadiri guru sekolah, orangtua murid, Presiden IPO Tatiana Mikhailova, Kepala Departemen Sistem Pendidikan APA Prof Mikhail Nechev maupun staf KBRI Moskow dan tamu lainnya.
Kepala Sekolah Indonesia Moskow, Sudirham, selaku penanggung jawab seminar mengatakan, penyelenggaraan seminar internasional itu bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan sebagai bentuk pembelajaran bagi peserta didik dalam menghargai jasa-jasa pahlawannya.
Sementara itu, Presiden IPO Tatiana Mikhailovna mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan untuk mempererat hubungan kedua bangsa.
Peringatan Hari Pahlawan di Indonesia pada 10 November hampir bersamaan dengan peristiwa bersejarah di Rusia pada 4 November yang diperingati sebagai Hari Kesatuan Rusia.
Bahkan, Tatiana mengusulkan agar 10 November bisa dijadikan sebagai Hari Pahlawan Internasional.
“Yang menarik bagi kita adalah bagaimana generasi muda dapat meneladani para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsanya,” ujarnya.