SURAKARTA, MENARA62.COM — Sebanyak 87 siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta, harus meninggalkan “zona nyaman” mereka. Mereka harus tinggal bersama orang tua asuh di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, selama 3 hari 2 malam. Kegiatan akan berlangsung pada 1-3 Februari 2019, tepatnya Jumat hingga Ahad.
Siswa tersebut mengikuti kegiatan program home stay. Program ini merupakan program tahunan sekolah untuk menumbuhkan karakter kearifan lokal kepada para siswa.
Rizka Dian Permatasari, ketua pelaksana kegiatan menjelaskan, tujuan diadakan kegiatan ini untuk mengasah karakter kemandirian dan kemampuan bersosialisasi siswa. Selain itu, ia mengatakan, kegiatan ini juga untuk meningkatkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
“Karena apa yang ditemui di orang tua asuh tersebut jauh seperti apa yang anak-anak miliki di rumah sehingga membuat mereka itu bisa lebih bersyukur,” ujarnya.
Orang tua asuh yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 30 orang. Mereka dari Kadus 1 Desa Segaran terdiri tiga RW dan sembilan RT. Siswa dibagi menjadi 30 kelompok. Masing-masing terdiri atas 2-3 anak, dengan didampingi oleh satu guru. Mereka akan mengikuti kegiatan bersama orang tua asuh seperti menanam padi di sawah, membantu masak di rumah, bersosialisasi dengan keluarga, dan membantu pekerjaan lainnya.
Hari pertama para siswa melakukan perkenalan dan ramah tamah dengan orang tua asuh beserta keluarga. Siswa harus mengetahui profesi dan silsilah keluarga yang ditempati.
Adapun pada hari kedua, terdapat kegiatan sekolah sawah. Siswa akan belajar menanam padi. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan industri rumah tangga seperti pembuatan gagang pisau dan aneka souvenir. Souvenir berupa kipas dan dompet.
Para hari tersebut, siswa juga menggelar perlombaan TPA di masjid terdekat. Di situ mereka mengajak santri TPA untuk mengikuti kegiatan perlombaan adzan, mewarnai, wudhu, hafalan surat, dan sebagainya. Pada malam harinya, akan diadakan kegiatan pengajian akbar bersama warga di masjid terdekat.
Hari terakhir, siswa mengadakan kegiatan bakti sosial. Ada dua sasaran untuk TPA dan Yatim Piatu.
Aryanto, Humas SMP Muhamamdiyah PK Solo mengharapkan, kegiatan ini bisa dimaksimalkan oleh siswa, agar mereka bisa mengambil manfaat. Home stay ini, merupakan kegiatan kali kedelapan. Sekolah melakukan kegiatan seperti ini setiap tahun. Sebelumnya, kegiatan berlangsung di Wonogiri, Sragen, Sukoharjo, dan Boyolali.
“Ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan oleh anak-anak. Apalagi selama tiga hari mereka akan hidup di desa dan bergaul bersama keluarga yang baru,” ujarnya.