27.1 C
Jakarta

Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Ikut Lomba Dalang Cilik

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan ikut lomba dalang cilik. Pembentukan karakter peserta didik Sekolah Pendidikan karakter berbasis TIK dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta semakin menggeliat. Hal itu diantaranya dilakukan dengan mengikutkan 1 dalang dan 30 pengiring dalam lomba seni pedalangan khusus bagi Dalang Cilik atau dalang bocah.

Lomba itu baru pertama digelar dan dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Ahad (25-26/8/2018), di Pendhapi Gedhe Balai Kota oleh Pemerintah Solo.

Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo membuka secara resmi Lomba Dalang Cilik Tingkat Kota Surakarta Tahun 2018. Lomba itu memperebutkan juara 1,2,3 harapan 1, harapan 2, dan harapan 3.

SD Muhammadiyah 1 maju dengan nomor undian 12 dihari kedua. Mereka menampilkan lakon Tetuko Sang Gatutkaca. Lomba Dalang Cilik tingkat Kota Surakarta tersebut diikuti 18 dalang bocah berusia maksimal 15 tahun.

“Lomba ini sebagai sarana pengembangan bakat minat siswa dibidang seni Pedalangan dan Karawitan. Dengan niat nguri-nguri dan ngurip-urip seni tradisi, SD Muhammadiyah 1 bertekad mengawal generasi zaman now atau kekinian menuju insan Pembangunan Indonesia Berkemajuan dan Berkeadaban,” ujar Sutradalang, Ki Agung Sudarwanto SSn MSn, dalang berkemajuan asli Nganjuk, Jawa TImur usai mendampingi lomba Dalang Cilik, Ahad (26/8/2018).

Lomba ini, menurut Agung, untuk pembentukan mental dan percaya diri serta rumangsa handarbeni Seni Tradisi Jawa yang penuh dengan ajaran moral dan budi pekerti. Diawal sajian, dikelirkan kegelisahan Arimbi seorang ibu yang harus merelakan anaknya (Tetuka) sinaraya sebagai “Jagoning Dewa” mungsuh raksasa.

Adegan ini jarang digarap dalam sajian pakeliran dalang cilik. Adegan tersebut diringi lancaran Tembang Kayangan. Cakepan, Layung-layung kang tumlawung, tumlawung tembang kayangan.

“Gibran Maheswara, usia termuda dari 18 peserta dan uniknya diiringi oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 dengan iringan Srepeg SD Muhammadiyah 1, Pambuka Hamuwarni, ada Lancaran Tembang Kayangan, Wulanging jagad, Ayo Maju, Gara-gara, semangat 45, Sampak Candradimuka dan lancaran paripurna,” ujar pria yang juga Direktur Pendidikan Seni Sanggit Art Surakarta dan Guru SD Muhammadiyah 1.

Pakeliran dalam lomba ini, digarap dengan tradisi, dan Penanggung Jawab Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Sri Sayekti SPd MPd, Pendamping Imam Priyanto SPd, Danardono Sri Pamungkas SSn, Sutradalang Agung Sudarwanto MSn, Penata Iringan Rohmadin SSn.

Orang tua Gibran mengatakan, wayang bukan hanya tontonan, tetapi mengandung nilai-nilai tuntunan yang harus dipahami oleh generasi sekarang. Ia berharap, kegiatan seperti ini agar lebih sering diadakan. “Sehingga menambah semangat dan minat masyarakat khususnya anak-anak untuk mempelajari budayanya,” ujarnya.

Ia puas sekali dengan penampilan lomba tadi, ditambah pengrawitnya yang mendukung internalisasi dari praktik Gotong Royong. “Apalagi dari pihak sekolah mendukung sarprasnya. Harapannya agar Gibran semakin semangat belajar seni pedalangan dan menjadi bagian terkecil kontribusi untuk mensyiarkan seni pedalangan kepada teman-teman seusianya kidz jaman now,” katanya.

Dalang cilik beserta pangrawit (pemain gamelan) yang mengiringi pementasan.
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!